Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wagub Yasin Resmikan Mushola Apung Tenaga Surya di Demak

Selasa, 23 Agustus 2022 20:03 WIB
Wagub Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meresmikan mushola Bahrus Surur, di Teluk Sungai Wulan, Selasa (23/8).
Wagub Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meresmikan mushola Bahrus Surur, di Teluk Sungai Wulan, Selasa (23/8).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk penerangan mushola Apung Bahrur Surur, di Dukuh Menco, Kabupaten Demak. 

Menurutnya, selain mempermudah nelayan melaksanakan ibadah, PLTS juga menghemat pengeluaran dan ramah lingkungan.

“Saya senang, ini kreatif dan bagian dari inovasi masyarakat. Ini sekaligus menunjukkan bahwa kalau kita mau berikhtiar. Insya Allah akan ada jalannya.  Yang paling menarik, mereka didampingi Unissula dikenalkan energi terbarukan, yaitu PLTS yang memanfaatkan tenaga matahari,” kata wagub di sela peresmian mushola Bahrus Surur, di Teluk Sungai Wulan, Selasa (23/8).

Baca juga : Jababeka Dukung Pengembangan Kendaraan Otonom

Gus Yasin, sapaannya, menjelaskan, energi PLTS dimanfaatkan untuk penerangan bagian luar dan dalam musholla. Dia berharap inovasi itu menjadi inspirasi bagi nelayan yang selama ini menggunakan bahan bakar solar, agar berangsur-angsur beralih memanfaatkan tenaga surya.

“Musala apung ini bisa dicontoh di berbagai daerah, terutama daerah yang banyak nelayannya pergi malam pulang pagi atau sebaliknya, pasti membutuhkan tempat untuk melaksanakan ibadah lima waktu saat melaut,” kata Gus Yasin dikuitip Jatengprov.go.id

Pengurus Musala Bahrus Surur, Bahrudin mengatakan, selain digunakan sebagai tempat shalat para nelayan yang sedang melaut di sekitar Teluk Sungai Wulan, juga dimanfaatkan untuk pengajian maupun kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.

Baca juga : Wali Kota Jaksel Resmikan Gerai Samsat di ITC Kuningan

Dijelaskan, mushola  berukuran 9×7 meter itu dilengkapi berbagai sarana prasarana layaknya musala yang didirikan di darat. Antara lain, tempat wudhu, kamar mandi cuci kakus, lampu penerangan atau listrik tenaga surya, dan sebagainya. Bahan bangunan menggunakan bahan-bahan yang ringan, tahan karat, dan mudah dan banyak terdapat di kampung nelayan.

Pembangunan mushola yang didampingi akademisi dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang tersebut, menghabiskan dana sekitar Rp215 juta. Dana swadaya masyarakat itu digunakan untuk pembelian material bangunan, yakni dinding dengan bahan kayu, stainless steel, sedangkan bagian bawah atau pondasi memanfaatkan sebanyak 110 drum plastik agar bangunan mengapung.

“PLTS di musala apung ini didampingi Unissula. Kami memanfaatkan PLTS karena saat kami berada di laut tidak bisa menggunakan listrik PLN kecuali dengan PLTS. Untuk penggunaannya, kami sudah diberi pengarahan oleh Unissula agar lebih efisien atau tidak boros, dan sesuai kebutuhan,” jelasnya.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.