Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
RM.id Rakyat Merdeka - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mencatat, peristiwa kebakaran mencapai 116 kejadian sepanjang Januari-Agustus tahun 2022. Bencana tersebut menjadi bahan evaluasi Diskar PB Kota Bandung untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung Yusuf Hidayat, mengungkapkan, berdasarkan referensi Diskar PB Kota Bandung, pada tahun 2018 ada 195 kejadian kebakaran. Sedangkan pada tahun 2019 naik menjadi 272 kejadian.
Kemudian pada tahun 2020 terdapat 195 kejadian. Setelahnya, tahun 2021 menurun jadi 182 kejadian.
Baca juga : Kerek Kemampuan SDM, Eka Hospital Gandeng Cedars Sinai Hospital LA
"Di masa pandemi, masyarakat jarang keluar rumah. Sehingga potensi kebakaran masih bisa terkendali, tapi kita tetap harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran," ucap Yusup.
Disinggung banyaknya kebakaran terdampak pembakaran sampah, korsleting, gas bocor, atau puntung rokok, dalam pandangan Yusup, Inti dari semua itu adalah kelalaian manusia.
Yusuf menambahkan, jika dilihat dari jumlah penduduk dan luas wilayah, jumlah armada pemadam kebakaran di Kota Bandung masih belum optimal.
Baca juga : Korban Kebakaran Simprug Terima Bantuan Kasur
Sampai saat ini Diskar PB Kota Bandung memiliki mobil pancar sebanyak 23 unit dan beberapa lainnya sebanyak 50-an unit.
"Idealnya untuk standar pelayanan minimal kapasitas petugas sebanyak 480 orang. Sekarang jumlah pasukan kita ada 300-an orang itu sudah termasuk ASN dan non-ASN. Sedangkan untuk jumlah kendaraan harusnya ada 90-an unit," tuturnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan, langkah awal yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran dini dengan menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) atau menggunakan handuk, karung, atau selimut basah.
Baca juga : Petahana Di Papan Atas
"Untuk para pemilik gedung juga harus melakukan proteksi gedung. Sprinkler dan hidran pun harus tersedia," pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya