Airlangga Minta Pemda Kendalikan Laju Inflasi

 Sebelumnya 
Deflasi pada Agustus 2022 disumbang oleh penurunan harga inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food, yang tercatat 2,9 persen.

Bila secara tahunan pun, angka inflasi volatile food berhasil ditekan menjadi 8,93 pesen, setelah pada bulan sebelumnya mencapai 11,47 perden.

Baca juga : Penyesuaian Harga BBM Untuk Kemaslahatan Rakyat

Selain karena upaya Pemerintah dalam menekan harga pangan, Airlangga juga mengakui deflasi pangan bergejolak disebabkan panen merata. Salah satunya, panen komoditas bawang merah yang selama beberapa waktu terakhir jadi penyumbang inflasi.

Meski sudah mengalami penurunan, Airlangga melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) meminta seluruh kepala daerah memperkuat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan menjaga stabilitas pangan.

Baca juga : Pengamat Dukung Pemerintah Sesuaikan Harga BBM Bersubsidi

“TPIP sudah mengirimkan surat ke seluruh gubernur untuk memperkuat TPID dan menjaga stabilitas pangan dari inflasi volatile food,” ucapnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta seluruh pejabat Pemda ikut mensosialisasikan kenaikan harga BBM ini kepada masyarakatnya.

Baca juga : Harga BBM Subsidi Selalu Di Bawah Mekanisme Pasar

“Terkait kemungkinan kenaikan harga BBM, saya minta sosialisasikan untuk memberikan dukungan ini,” pinta Luhut, kemarin.

Dia menyebut, persiapan teknis sudah dipelajari dengan baik oleh Pemerintah Pusat. Termasuk, perhitungan dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.