Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kohati PB HMI Kecam Tindakan Represif Aparat Terhadap Perempuan Dalam Demo BBM
Sabtu, 3 September 2022 13:03 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang dan Ketua Umum Korps HMI Wati (Kohati) cabang Dompu, Nusa Tenggara Barat, mengalami kekerasan dari aparat kepolisian saat melakukan aksi demonstrasi atau aksi damai terkait wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kejadiannya itu teman-teman HMI dan Kohati sedang melakukan demonstrasi terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, tepatnya yaitu di Polres Dompu, saat itu memang terjadi aksi keributan dan salah satunya adalah menimpa kader HMI-Wati," kata Ketua Umum HMI-Wati, Umiroh Fauziah, Sabtu (3/9).
"Jadi ada Ketua Umum HMI cabang dan ada Ketua Umum Kohati Cabang juga yang mengalami luka," sambungnya.
Baca juga : HMI Makassar Minta Presiden Evaluasi Polri
Fauziah menjelaskan, kejadian tersebut sangat singkat. Ada salah satu kader PB HMI Dompu sedang berupaya menyelamatkan bendera PB HMI yang diinjak.
Aparat kemudian melakukan tindakan represif hingga menyebabkan kader tersebut mengalami luka di bagian kepala. "Sampai berdarah di bagian kepala sebelah kanan," katanya.
Jadi, total kader HMI dan Kohati yang mendapatkan kekerasan dari aparat kepolisian saat menggelar aksi damai berjumlah dua orang. Sampai saat ini keduanya masih mendapatkan perawatan. "Yang terkonfirmasi Ketua Umum HMI dengan Ketua Umum KOHATI," jelasnya.
Baca juga : Putri Wapres Terpilih Secara Aklamasi Pimpin Perempuan Demokrat
Umiroh menyatakan, kejadian tersebut sangat bertentangan dengan jargon Presisi yang digaungkan oleh Polri.
"Selain itu, tindakan penganiayaan tersebut menyalahi semangat gerakan stop kekerasan terhadap perempuan, apalagi polisi adalah aparatur negara yang sudah seharusnya mendukung dan melaksanakan agenda tersebut," sesalnya.
Kohati PB HMI meminta polisi yang melakukan tindakan represif itu untuk segera ditindak.
Baca juga : DKI Gandeng UNDP Tingkatkan Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak
"Jika dalam waktu 1 x 24 jam tidak ada penindakan terhadap oknum polisi yang melakukan tindakan represif terhadap kader HMI-Wati, maka Kohati PB HMI bersama Kohati Badko, Kohati HMI Cabang dan keluarga besar Kohati akan melakukan aksi serentak secara nasional pada Senin, 5 September 2022," tandasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya