Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dari Perang Ukraina Hingga KTT G20

Guru Besar UI Puji Peran Jokowi Di Panggung Dunia

Sabtu, 24 September 2022 12:28 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Baru-baru ini Presiden Joko Widodo alias Jokowi mendapatkan penghargaan Global Citizen Award dari lembaga think-tank Atlantic Council, yang berbasis di Amerika Serikat dalam rangkaian Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB), beberapa waktu lalu.

Penghargaan tersebut diberikan setiap tahunnya bagi para pemimpin negara maupun figur-figur individual yang dianggap telah memberikan kontribusi besar bagi kemanusiaan, dan Presiden Jokowi dinilai memiliki peran besar dalam menjembatani dialog untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Menanggapi hal ini, Pakar Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof Evi Fitriani mengapresiasi peran Presiden Jokowi di panggung dunia.

Salah satunya, mengunjungi Ukraina dan Rusia dengan misi perdamaian. Langkah Presiden ini diakui sebagai satu langkah yang berani, karena kondisi Ukraina masih dalam perang dan sangat berbahaya bagi keselamatan.

Baca juga : Harus Cari Solusi Atasi Pengangguran Global...

"Terus terang waktu beliau (Jokowi) pergi ke Ukraina, saya termasuk yang surprise juga bahwa Presiden berani melakukan itu pergi ke zona perang, itu kan negara sedang berperang, bawa istrinya pula berarti ini kan memang bisa menempuh bahaya, itu kan bisa kena peluru nyasar dan sebagainya," ujar Prof Evi saat dihubungi, Sabtu (24/9).

Guru Besar Hubungan Internasional perempuan pertama di Indonesia itu memuji keberanian Jokowi dan membuat dirinya takjub dengan keputusan tersebut.

Padahal, ada negara-negara Eropa yang dekat dengan Rusia dan Ukraina yang bisa datang berdialog untuk mengakhiri peperangan. Tetapi, itu tidak terjadi dan Presiden Jokowi yang melakukan hal tersebut.

"Saya termasuk yang apresiasi dengan langkah tersebut, bahwa Presiden bisa sampai ke situ dan saya pikir banyak yang surprise juga dari seluruh dunia. Pemimpin Eropa bisa lakukan itu karena wilayah dekat situ, sementara ini kan jauh jauh dari Indonesia," ucapnya.

Baca juga : PNM Ikut Bantu Jaga Kelestarian lingkungan

Dijelaskan Prof Evi, langkah Presiden Jokowi ini tak lepas dari kepentingan Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang sedang berlangsung di Indonesia, di mana Jokowi berkepentingan agar acara ini berhasil tanpa ada kendala akibat perang di Ukraina.

"Jauh-jauh dari Indonesia, dari Asia sampai ke sana untuk ngurusin perang walaupun memang interest beliau kita paham, bahwa beliau ingin menyelamatkan G20 dan sebagainya. Kita paham interest itu, tapi kan kenyataan kalau seorang presiden Indonesia bisa sampai ke sana menembus wilayah perang, suatu yang memang layak menurut saya, suatu yang dihargai," jelasnya.

Dari kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia itu berhasil membuat Rusia dan negara-negara tetangga membuka jalur ekspor-impor bahan pangan dan lainnya ke negara lain.

Sayangnya, kata Prof Evi, nama Indonesia tidak disebutkan dalam keberhasilan itu dan malah negara Eropa lain yang disebut.

Baca juga : Presiden Jokowi Bagi-bagi BLT BBM Di Papua

"Kunjungan presiden itu kurang memberikan dampak terhadap Rusia, buktinya sampai hari ini serangan Rusia tidak berhenti walaupun tempo hari memang ada pintu koridor ekspor-impor bahan pangan dibuka sama Rusia," bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.