Dark/Light Mode

6 Bulan Invasi Rusia Ke Ukraina

Dubes Jenkins: Sebagai Presiden G20, Indonesia Punya Peran Yang Sulit, Tapi Penting...

Rabu, 24 Agustus 2022 19:09 WIB
Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins. (Foto: gov.uk)
Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins. (Foto: gov.uk)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini Ukraina memperingati dua hal penting. Perayaan 31 tahun deklarasi kemerdekaan mereka, dan enam bulan konflik di Ukraina, menyusul invasi keji dan ilegal pasukan Rusia ke wilayah Ukraina sejak Februari lalu.

Pada tahun 1991, Ukraina memutuskan untuk menyetujui deklarasi kemerdekaan mereka, dengan mayoritas 92,3 persen melalui referendum 'bebas dan adil'.

Setiap provinsi Ukraina mendukung kemerdekaan, termasuk Krimea, yang secara ilegal diakui sebagai wilayah Rusia pada 2014. 

Tak lama, komunis Uni Soviet yang dipimpin Rusia runtuh.

Baca juga : Survei IPI: Masyarakat Kita Suka Yang Tengah-tengah Saja

Hari ini adalah 31 tahun sejak hasil pemungutan suara itu diumumkan. Baris pertama lagu kebangsaan Ukraina yang ditulis pada pertengahan abad ke-19, dimulai dengan kata-kata “Ukraina belum mati.”

Orang Ukraina tetap menyanyikan lagu kebangsaan mereka, sekalipun negaranya dianggap hilang dari peta. Sebenarnya, Ukraina masih ada sebagai sebuah negara.

Banyak orang beranggapan, negara-negara yang telah mengalami kolonialisme memiliki kesamaan.

Negara lain bisa saja mencoba dan berusaha untuk mengendalikan wilayah tertentu di negara tersebut, dan menjalankan pemerintahannya.

Baca juga : Bantu Warga Sekitar, Poros Muda Indonesia Kurban 1 Sapi Dan 2 Kambing

Namun, belum tentu bisa mengendalikan suatu bangsa di luar kehendak mereka.

Hal yang sama akan berlaku juga bagi Ukraina, yang saat ini sedang menghadapi invasi Rusia.

Invasi Rusia merupakan serangan terhadap kedaulatan nasional Ukraina, dan juga serangan terhadap hak-hak Ukraina untuk berdaulat. Padahal, setiap negara berhak mengendalikan urusan mereka sendiri, dan memutuskan kebijakan mereka sendiri.

"Di wilayah yang dikuasai, Rusia berusaha menghancurkan budaya, identitas, dan institusi Ukraina. Namun, Ukraina mampu dan akan berhasil mempertahankan kemerdekaannya," demikian petikan rilis Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta, Rabu (24/8).

Baca juga : Perempat Final Piala Presiden, Ini 3 Pemain Pilar Persib Yang Diragukan Tampil

Selama enam bulan, perlawanan Ukraina telah menginspirasi dunia, melalui keberanian dan perlawanannya terhadap kebrutalan Rusia.

"Putin mengantisipasi kemenangan dengan cepat. Namun dia salah perhitungan. Perlawanan dan keberanian rakyat Ukraina yang berkelanjutan dalam menghadapi agresi Rusia, telah menginspirasi banyak orang. Prinsip-prinsip penting dipertaruhkan," imbuh rilis tersebut.

Tindakan Rusia merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. Kita tidak boleh membiarkan negara mencoba untuk menetapkan ulang perbatasan wilayah dengan paksa, atau bertentangan dengan keinginan rakyatnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.