Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pesan Wapres Soal G20

Harus Cari Solusi Atasi Pengangguran Global...

Kamis, 15 September 2022 07:55 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat membuka kegiatan Labour and Employment Minister’s Meeting (LEMM) secara virtual, Rabu (14/9/2022). (Foto: Biro Pers)
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat membuka kegiatan Labour and Employment Minister’s Meeting (LEMM) secara virtual, Rabu (14/9/2022). (Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tantangan dan permasalahan ketenagakerjaan dari waktu ke waktu semakin serius. Group of Twenty (G20) pun berusaha mencarikan solusi persoalan ketenagakerjaan. Termasuk, upaya menekan dan mencegah bertambahnya angka pengangguran global.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin memandang, situasi global saat ini sedang menghadapi krisis ekonomi, masalah pangan, krisis energi, pandemi Covid-19, perubahan iklim sampai perang.

Akibat aneka persoalan tersebut, isu ketenagakerjaan kini menjadi isu sentral yang membutuhkan perhatian bersama. Terlebih, di tengah perlambatan ekonomi yang kini telah terjadi.

Baca juga : Kecap Manis Dan Saus Sambal Ayam Goreng Merek ABC Ditarik Di Singapura, BPOM Bilang Begini...

“Hal itu pula yang dihadapi Indonesia,” ujarnya saat membuka kegiatan Labour and Employment Minister’s Meeting (LEMM) di Ayana Jimbaran, Badung, Bali, kemarin.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Februari 2022 mencatat, sebanyak 19,91 juta tenaga kerja terdampak pandemi.

Selain itu angka pengangguran di Indonesia pada bulan Agustus 2020 hingga Maret 2021 meningkat dari 5,23 persen menjadi 7,07 persen.

Baca juga : Brand Fesyen Lokal Harus Terkoneksi Dalam Ekosistem Bisnis Fesyen Global

‘Ini adalah tantangan bersama di berbagai negara. Oleh karena itu pada kesempatan berharga ini saya ingin mendorong kerja sama,” imbaunya.

Sementara di level global pada tahun 2020 pandemi Covid-19 telah menyebabkan sekitar 1,6 miliar pekerja informal kehilangan pendapatan hingga 60 persen akibat kebijakan lockdown.

Ia memaparkan, organisasi perburuhan internasional memproyeksikan tingkat pengangguran global bisa mencapai 207 juta orang pada tahun 2020. Angka itu bertambah 21 juta dibandingkan tahun 2019.

Baca juga : Rayakan Harpelnas 2022, Blibli Ajak Pelanggan Berdonasi

Era disrupsi serta perkembangan teknologi yang pesat turut menjadi tantangan tersendiri pada dunia kerja.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.