Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bursa Pilpres 2024

Abdillah Toha: Parpol Harusnya Lirik Mahfud MD, Sosok Bersih Dan Tegas

Senin, 26 September 2022 14:10 WIB
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Foto: Istimewa)
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kerap muncul membongkar beberapa kasus besar di masa Kabinet Presiden Jokowi Jilid II.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini berhasil membongkar korupsi Asabri, kasus korupsi Satelit di Kemhan, memburu obligor BLBI, membongkar kasus Ferdy Sambo, mengawal kasus korupsi Gubernur Papua Lukas Enembe, hingga kasus korupsi yang melibatkan Hakim Agung.

Pengamat politik yang juga cendikiawan muslim Abdillah Toha kagum dengan keberanian Mahfud. Sayangnya, Mahfud belum masuk dalam bursa Pilpres 2024. Khususnya menjadi kandidat kuat calon presiden (capres).

Padahal, sosok Mahfud amat layak diperhitungkan. Salah satu partai PAN ini bahkan heran mengapa belum ada partai politik yang menyebut nama Mahfud sebagai calon pemimpin bangsa ini.

Baca juga : Jokowi: Kalau Nggak Dari Saya, Saya Nggak Mau Nerangin

"Kenapa ya nama @mohmahfudmd sejauh ini tidak ada partai politik yang menyebutnya sebagai potensial Capres 2024?" kicau Abdillah Toha melalui akun Twitter-nya @AT_AbdillahToha, Senin (26/9).

Abdillah Toha lantas menyentil partai politik yang belum melirik sosok Mahfud MD. Padahal, parpol harusnya memilih sosok yang dibutuhkan oleh bangsa ini.

Bangsa ini butuh sosok yang bersih dan tegas dalam menuntaskan kemandekan berbagai problematika hukum. Dari mulai penegakan hukum hingga pemberantasan korupsi di berbagai instansi.

"Apa partai pada takut semua mengangkat orang bersih dan tegas seperti beliau?" tanya Abdillah Toha.

Baca juga : Survei Capres 2024, Airlangga Lewati Prabowo Dan Puan

Kicauan Abdillah Toha diamini warganet. Netizen menilai, parpol memang tak butuh sosok bersih dan tegas seperti Mahfud MD "Di Indonesia, orang jujur itu nggak laku bib, kata Gus Dur loh," ucap akun @bujangki serupa dengan @Tony_Harto. "Tokoh hebat capres lain dibunuh oleh sekelompok partai Oligarki."

Akun lain, @fidelda menimpali. "Karena partai tahu bahwa Pak @mohmahfudmd tidak akan mau bayar mahar," cuitnya.

Sebelum Abdillah Toha, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menilai Mahfud sosok yang pemberani dan tak takut berkata jujur. Mahfud, kata Khofifah, tak dapat dikendalikan saat mengungkapkan kebenaran.

Hal ini disampaikan Khofifah, saat memberi sambutan pada Musyawarah Besar II Alumni dan Simpatisan Syaichona Moh. Cholil (Mubes II Asschol) di Pondok Pesantren Syaihona Cholil, Bangkalan, Minggu (25/9).

Baca juga : Benny Susetyo: Koalisi Parpol Harus Miliki Visi Membangun Bangsa

"Dulu di zaman Gus Dur, Pak Mahfud MD ini dikenal seperti peluru tak terkendali. Tak ada yang bisa mengendalikan beliau, sampai sekarang sepertinya," ucap Khofifah.

Dalam Mubes II Asschol ini,  Khofifah jiga menjelaskan, kelas Mahfud sebetulnya adalah masyayikh. Pantas dipanggil kiai. Tapi, Mahfud lebih suka dipanggil nama saja.

"Beliau sebetulnya kelasnya masyayikh, kiai. Tapi seperti halnya Pak Alwi Shihab, Pak Nasaruddin Umar, juga Pak Quraish Shihab. Beliau seorang guru besar, seorang kiai, tapi lebih senang dipanggil namanya. Itulah sosok almukarom Bapak Profesor Dr. KH Mohammad Mahfud MD," ungkap Khofifah, yang juga dikenal sebagai sahabat dekat Mahfud. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.