Dark/Light Mode

Benny Susetyo: Koalisi Parpol Harus Miliki Visi Membangun Bangsa

Sabtu, 2 Juli 2022 21:05 WIB
Pengamat komunikasi politik, Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)
Pengamat komunikasi politik, Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat komunikasi politik, Antonius Benny Susetyo mengatakan, koalisi parpol untuk Pilpres 2024 harus memiliki visi memajukan dan membangun bangsa.

Hal tersebut dikatakan Benny menanggapi maraknya koalisi-koalisi yang dibangun parpol menjelang tahun 2024 di Kanal Youtube Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN), dalam segmen "Jangan Julid Bosque Bersama Om Ben" dengan judul "KOALISI PARTAI POLITIK UNTUK SIAPA?”, Sabtu (2/7).

Menurut Benny, koalisi yang ada memiliki sifat sementara. Kenapa sementara? karena koalisi parpol itu hanya dibentuk untuk memenuhi target kursi 20 persen sebagai syarat mengusung capres. Saat ini, hanya PDIP yang memenuhi syarat itu.

Baca juga : Gus Jazil: Koalisi PKB-Gerindra Makin Joss, Mesin Politik Langsung Pada Greng

“Maka, parpol lainnya mencari partner, mitra. Ini sebenarnya koalisi yang pragmatis, bukan koalisi dengan memiliki visi untuk membangun dan memajukan suatu bangsa. Yang penting adalah mendapatkan kekuatan dan kekuasaan," tuturnya.

Kemudian, Benny menyoroti isu-isu global yang terjadi saat ini, dan kaitannya dengan koalisi yang ideal menurutnya. Salah satunya mengenai konflik Ukraina-Rusia yang menyebabkan krisis pangan global.

Menurut Benny, pemimpin masa depan bukan hanya seorang yang strong leader, tetapi harus seorang yang visioner, mampu melihat dan mampu mengangkat martabat Indonesia. Contohnya Bung Karno. Dia visioner yang betul mampu mengangkat bangsa terjajah menjadi merdeka dan bergengsi. Bahkan mengadakan Konferensi Asia-Afrika. Setelah Soekarno, Indonesia belum punya pemimpin yang visioner seperti ini.

Baca juga : Pengamat: Koalisi Semut Merah Bisa Layu Sebelum Berkembang

"Presiden kedepan haruslah seorang yang memiliki visi, mampu berdaulat di bidang politik, ekonomi, dan budaya. Harapannya untuk koalisi-koalisi yang terjadi sekarang bukanlah mencari kawan, tetapi harus memiliki agenda perubahan yang mampu mengangkat martabat Indonesia," katanya.

Ditanya mengenai pendapatnya soal parpol yang ada dan visi mereka, Benny pun menjawab bahwa masyarakat harus optimis. “Kita harus optimis, bahwa parpol mementingkan kepentingan bangsa dan negara, bukan cuma merebut kekuasaan. Parpol sebaiknya jangan berpolitik 'saya dapat apa', tetapi harus menghayati bahwa  politik itu panggilan untuk menjadi pelayan publik," katanya.

Menurut dia, politik itu harus memiliki dua dimensi; dimensi manusiawi dan ilahi. Kata dia, politik itu panggilan etis untuk wujudnya kesejahteraan umum. Karena itu, elit politik harus mewujudkan cita-cita Pembukaan UUD 1945."

Baca juga : Gus Halim Ajak Mahasiswa Berkarya Membangun Desa

Benny pun berharap jangan sampai tahun 2024 menjadi politik yang tidak etis.  "Yang ditakutkan saat ini adalah politik tanpa gagasan dicampur dengan politik identitas. Hal ini memunculkan emosi, pertarungan jadi pragmatis. Ini tidak boleh terjadi," sebutnya.

Karena itu, kata Benny, koalisi harus menampilkan agenda perubahan, harus memiliki visi, sehingga Indonesia memiliki martabat di konteks dunia internasional.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.