Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, KSP: Tahan Diri, Jangan Sebar Konten Kerusuhan
Minggu, 2 Oktober 2022 19:53 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kantor Staf Presiden (KSP) mengimbau masyarakat agar menahan diri dengan tidak menyebarkan video atau foto yang menunjukkan kondisi korban kerusuhan pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10). Imbauan ini disuarakan untuk menghormati korban beserta keluarga yang ditinggalkan.
"Indonesia memang sedang berduka atas tragedi ini. Namun, kami mengimbau agar masyarakat menahan diri dengan tidak menyebarkan konten-konten yang sensitif terkait kondisi para korban, baik yang meninggal maupun terluka. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan trauma dan duka bagi keluarga korban," kata Deputi IV KSP Juri Ardiantoro, dalam keterangan yang diterima RM.id, Minggu (2/10).
Baca juga : Rekat Indonesia Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas
KSP pun turut menyampaikan rasa turut berduka cita kepada korban tragedi ini. “Pertandingan sepak bola tidak seharusnya dibayar dengan nyawa,” imbuh Juri.
Sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10). Kerusuhan dipicu kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Baca juga : Kemenkes: Korban Luka 188 Orang, Meninggal 129
Hingga sore ini, menurut menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, korban tewas akibat kerusuhan teridentifikasi sebanyak 180 orang. Sedangkan data per pagi hari ini menunjukkan lebih dari 180 korban luka masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Presiden Jokowi sudah menginstruksikan agar kasus ini diusut tuntas. Pemerintah akan memastikan tragedi ini tidak terulang kembali. Oleh karenanya, kami butuh dukungan dari masyarakat agar menahan diri dan bijak dalam menyebarkan konten di sosial media agar tidak memperkeruh luka batin yang sudah ada," imbau Juri.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya