Dark/Light Mode

Tragedi Kanjuruhan

Ada Chemistry Kuat Erick-Gianni, Di Balik Budi Baik FIFA

Minggu, 9 Oktober 2022 11:05 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Presiden FIFA Gianni Infantino (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Presiden FIFA Gianni Infantino (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, bergerak cepat menangani tragedi Kanjuruhan yang merenggut 131 korban jiwa. 

Termasuk, langsung mengontak Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino. Sehingga, Indonesia urung terkena sanksi berat dari FIFA. Dengan pengawalan penuh FIFA, Indonesia siap melakukan transformasi total terhadap sepak bola Tanah Air. 

Namun di balik semua itu, latar belakang hubungan baik antara Erick Thohir dengan Gianni Infantino, juga turut mempengaruhi. Chemistry di antara mereka, begitu kuat.

Erick telah mengenal baik Gianni, sejak dia menjabat Presiden Inter Milan pada tahun 2015. Ketika itu, Gianni menjadi Sekjen Uni Sepak Bola Eropa (UEFA).

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan, Jangan Ada Upaya Cover Up

"Kami sering bertemu. Apalagi, dia orang Italia dan juga seorang Interisti (fans Inter Milan, Red). Karena itu, dengan posisi saya di Internazionale FC, kami jadi cepat akrab," jelas Erick di Jakarta, Sabtu (8/10).

Tahun 2015, saat sepak bola Indonesia terkena sanksi FIFA akibat kisruh antara pemerintah - yang diwakili Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi - dengan PSSI yang dipimpin La Nyala Matalitti, Erick mendapat amanah dari Presiden Jokowi untuk membantu berkomunikasi kepada FIFA. Agar sanksi itu dicabut.

"Ketika itu, saya bukan siapa-siapa. Jadi, kaget juga ketika Bapak Presiden meminta saya untuk mengurus sanksi itu. Akhirnya, karena saya kenal baik dengan Gianni, saya bisa membuka jalur ke FIFA dan menyampaikan amanah Presiden. Sehingga, sanksi dicabut pada tahun 2016, dan hanya berjalan setahun," beber Erick.

Berkat relasi kuat lewat bahasa sepakbola itu pula, untuk kedua kalinya, Erick kembali meminta bantuan ke Gianni. Mengantongi amanah dari Presiden Joko Widodo, Erick terbang ke Doha untuk berjumpa Gianni, usai menjalani kunjungan kerja di Eropa.

Baca juga : Partai Gelora: Tragedi Kanjuruhan, Momentum Perbaikan Sepak Bola Indonesia

"Awalnya, ketemu perwakilan FIFA, meski saya sudah berkomunikasi dengan Presiden Gianni. Apalagi, sebelumnya Presiden Gianni juga sudah kontak dengan Presiden kita. Akhirnya, saya terbang ke Doha untuk berjumpa dengan Gianni," papar Erick.

Saat pertama bertemu, lidah terasa kelu. Mata Gianni pun tampak berkaca-kaca. Kesedihan begitu jelas, menggurat wajahnya.

"Kita masing-masing susah bicara. Kita orang bola. Kita punya perasaan yang sama atas kejadian itu," ujar Erick.

"Semasa kecil, Gianni sering dibawa ke stadion sepak bola sama bapaknya. Itu menjadi kebahagiaan yang tak terlupakan, baginya. Sehingga, kejadian di Kanjuruhan adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan olehnya," tambahnya

Baca juga : Jokowi: Problemnya Ada Di Pintu Yang Terkunci, Tangga Terlalu Tajam

Erick menegaskan, sikap bijak FIFA yang bersedia membantu pemerintah Indonesia, untuk melakukan reformasi dan transformasi sepakbola nasional harus diapresiasi.

Seluruh arahannya, harus benar-benar dijalankan segenap stakeholder sepakbola Indonesia.

"Hasil positif dari FIFA, tak lain karena kedekatan dan kepercayaan yang selama ini terjadi. Jadi, jangan pernah disia-siakan kepercayaan yang diberikan," pesan Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.