Dark/Light Mode

Buntut Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Copot Kapolres Malang

Senin, 3 Oktober 2022 20:13 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. (Foto: Ist)
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat. Pencopotan ini merupakan buntut tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dalam kerusuhan selepas pertandingan Arema FC vs Persebaya itu sebanyak 125 orang meninggal dunia. Sementara ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.

"Kapolri memutuskan menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dimutasi sebagai Pamen SDM Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasteyo, Senin (3/10).

AKBP Ferli Hidayat digantikan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis. Selain itu, kata Dedi, sejumlah komandan Brimob Polda Jatim juga diganti usai kerusuhan ini.

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan, DPR Minta Semua Pihak Berempati Kepada Korban

Menko Polhukam Mahfud Md sebelumnya meminta Polri mengumumkan tindakan penertiban dan penegakan hukum terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Dia meminta Polri menegakkan disiplin kepada pejabat Polri.

"Penegakan disiplin kepada pejabat struktural Polri di daerah terjadinya peristiwa," kata Mahfud dalam jumpa pers daring di kanal YouTube Kemenko Polhukam RI.

Dia meminta Polri mengevaluasi pejabat di Jawa Timur buntut insiden Kanjuruhan yang menyebabkan 125 orang tewas.

"Polri juga diminta melakukan evaluasi terhadap semua jabatan di Provinsi Jawa Timur. Itu tadi keputusannya," tuturnya.

Baca juga : Kiai SAS: Saatnya Taubat Nasional

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

Dalam pertandingan ini, Arema kalah 3-2 dari Persebaya. Insiden disebut bermula saat beberapa suporter Arema memasuki lapangan usai pertandingan tersebut.

Tak beberapa lama, ratusan Aremania memenuhi lapangan Kanjuruhan. Mereka mendatangi para pemain. Beberapa ada yang melayangkan protes hingga memeluk pemain.

Polisi lantas menghadang para suporter itu. Pihak keamanan juga menggiring para pemain masuk ke ruang ganti. Kemudian, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang masuk ke lapangan.

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan, NOC Indonesia Pake Pita Hitam Sepekan

Gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.

Berdasarkan data terbaru, insiden ini menyebabkan 125 orang meninggal dunia, korban luka berat 21 orang, dan luka ringan 304 orang.

Sejauh ini, tim dari Mabes Polri, yakni Itsus serta Propam tengah memeriksa 18 anggota yang diduga bertanggung jawab dalam penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.