Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sikap NasDem Mendua

Mendukung Anies, Tapi Tetep Nempel Jokowi

Sabtu, 15 Oktober 2022 07:30 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kelima kanan) bersama calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan (keenam kiri) saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan maju jadi capres untuk Pemilu 2024. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kelima kanan) bersama calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan (keenam kiri) saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan maju jadi capres untuk Pemilu 2024. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai NasDem resmi mencapreskan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Tapi, di sisi lain, partai besutan Surya Paloh itu, tetap nempel ke Jokowi. Sikap NasDem mendua.

NasDem santai menanggapi gosip kadernya bakal di-reshuffle. Bagi mereka, komitmennya masih sama sejak awal mendukung Jokowi: Ada atau tidaknya jatah menteri, NasDem tetap dukung Jokowi.

Waketum NasDem, Ahmad Ali memastikan, partainya akan mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sampai kelar masa jabatan, yakni tahun 2024 mendatang. "Iya memang. Kita akan mendukung Pak Jokowi itu sampai selesai. Itu sikap," kata Ali kepada wartawan, kemarin.

Baca juga : Anies Tak Sejalan Dengan Jokowi

Karena sejak awal, ingatnya, Surya Paloh sudah berulangkali menegaskan bahwa koalisi yang dibangun NasDem dengan Jokowi adalah koalisi tanpa syarat. "Prinsip itu berlaku sampai dengan hari ini," tegasnya.

Jika pun pada akhirnya, ada menteri dari NasDem yang dicopot, ia meyakini keputusan itu dilandasi oleh pertimbangan teknis dan kebutuhan organisasi. Bukan atas dasar kebencian.

Namun, ia mengaku, enggan berandai-andai terlalu jauh soal reshuffle itu. Sebab sampai saat ini, hubungan Presiden Jokowi dengan partainya masih baik-baik saja.

Baca juga : Puan Senada Dengan Jokowi

"Kami merasa hubungan antara Pak Jokowi dengan NasDem itu tidak ada perbedaan apa-apa," akunya.

Seperti diketahui, NasDem diserang kiri-kanan usai mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2024 mendatang. Relawan Jokowi, termasuk partai pendukung seperti PDIP sewot dengan keputusan Paloh itu. Karena sosok Anies dinilai kontradiktif dengan Jokowi.

Hingga seruan kocok ulang kabinet pun menguat. Bak gayung bersambut, kepala negara pun membenarkan adanya rencana reshuffle itu.

Baca juga : Anies Nyapres Dari NasDem, Riza Patria: Hubungan Kami Tetap Baik

Hanya saja, ia belum memutuskan kapan pergantian susunan kabinet Indonesia Maju bakal dilakukan. "Rencana (reshuffle) selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," kata Jokowi usai meninjau Stasiun Kereta Cepat Tegalluar di Kawasan Infrastruktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10) lalu.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, sikap NasDem mendua. Di satu sisi mendukung Anies, di sisi lain tetap nempel Jokowi. “NasDem main aman,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.