Dark/Light Mode

Special Peace Dialogue, Milenial Papua Berbagi Kisah Inspiratif

Selasa, 18 Oktober 2022 08:33 WIB
Special Peace Dialogue (SEPEDA) oleh FPCI Chapter UMY di Hotel Ayaarta Malioboro, Yogyakarta, Kamis (13/10). (Foto: Istimewa)
Special Peace Dialogue (SEPEDA) oleh FPCI Chapter UMY di Hotel Ayaarta Malioboro, Yogyakarta, Kamis (13/10). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah milenial Papua berbagi kisah inspiratif mengenai peran dan kontribusi generasi muda. Harapannya, kisah ini menjadi refleksi bagi para generasi muda saat di seluruh nusantara.

Kegiatan ini diselenggarakan FPCI Chapter UMY. Kegiatan Special Peace Dialogue (SEPEDA) dengan mengusung tema Kisah Inspiratif dari Timur Indonesia berlangsung hybrid melalui zoom meeting, siaran YouTube dan luring di Hotel Ayaarta Malioboro, Yogyakarta, Kamis (13/10).

Acara yang dimoderatori oleh Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia Aisha Kusumasomantri ini menghadirkan sejumlah pembicara anak muda asal Papua.

Di antaranya pendiri Du Anyam Hanna Keraf, influencer sosial media Jeni karay, tokoh muda Papua dan penulis buku Steve Mara, dan peraih beasiswa LPDP untuk kuliah di American University Paskalis Kaipman.

Dalam pemamaparannya, Hanna Keraf menceritakan kisahnya dalam menjalankan bisnis yang berbasis kriya itu. Dirinya bergotong-royong dengan perempuan seluruh Indonesia untuk memproduksi anyaman dan kerajinan tangan dengan tujuan memberikan akses ekonomi kepada masyarakat sekitar terkhusus perempuan.

Baca juga : Tokopedia Ungkap 5 Tips Analisis Pasar Bagi UMKM Kembangkan Usaha

"Kita melihat kekurangannya (masyarakat daerah) akses uang tunai, bukan ibu atau perempuan itu tidak ada makanan atau tidak memiliki rumah. Tetapi bagaimana kita bisa memberikan akses uang tunai langsung di desa, sebagai sebuah perusahaan," tutur Hanna.

Menurut Hanna, minimnya opsi pilihan pekerjaan untuk perempuan di wilayah menjadikan Du Anyam sebagai salah satu alternatif terbaik bagi para perempuan di daerah.

"Kita melihat ternyata ada skill atau ketrampilan menganyam secara turun-temurun dan ada bahan baku serat-serat alam yang ada di wilayah tersebut. Lalu, kita melihat ketertarikan produk kerajinan tadi cukup tinggi di pasar domestik," ungkap Hanna.

Kemudian, Jeni karay mengedukasi anak muda serta masyarakat luas tentang berbagai isu sosial serta terlibat dalam berbagai NGO internasional maupun lokal tentang anak muda, lingkungan, kesehatan serta pendidikan, menjelaskan bagaimana pentingnya sosial media sebagai pembentuk opini publik.

"Saya ingat sekali profesor saya ketika saya S1 mengatakan bahwa orang yang punya sosial media itu orang yang lebih berpengaruh. Siapa yang tidak bisa menguasai sosial media nggak akan punya pengaruh," ungkap Jeni.

Baca juga : Tutup Turnamen Basket Piala PM 2022, Puan Beri Pesan Ini

Jeni menyampaikan, tanpa sosial media, orang tidak peduli apakah itu pengusaha ataupun politisi, orang juga tidak akan tahu. Karena itu, penting untuk kita menyampaikannya pada dunia akan usaha dan prestasi.

"Tidak semua orang lahir dengan sebuah privilege. Tapi semua orang bisa memulai dari hal sederhana yang perlahan-lahan menggelinding menjadi besar," tandasnya.

Kemudian, tokoh muda Papua dan penulis buku Kita Semua Ingin Hidup Damai, Steve Mara menjelaskan salah satu hal terpenting dalam mencapai perdamaian adalah komunikasi yang baik.

"Ketika kita membangun komunikasi yang baik dengan orang lain, ini akan mempersempit peluang terjadinya konflik," ujar Steve Mara.

Ia menyampaikan, komunikasi strategis sangat penting untuk dilakukan dan dimiliki oleh generasi muda. Ia menekankan perlu diciptakannya komunikasi serta dialog di mana semua pihak saling menghargai.

Baca juga : Melek Finansial Sejak Dini, CIMB Niaga Hadirkan Beragam Tabungan Anak

Steve menjelaskan, dengan komunikasi strategis yang berjalan, berbagai ide, gagasan, harapan, dan cita-cita mampu terkomunikasikan dengan baik antar generasi muda di berbagai wilayah, terkhusus di Timur Indonesia.

"Teman-teman dari Timur itu juga punya mimpi yang besar untuk membangun Indonesia," ujar Steve.

Ia mengungkapkan, bukan berarti teman-teman di Papua hanya ingin membangun Papua saja, namun tentu juga bangsa Indonesia. Bukan tidak mungkin generasi muda dari Papua sudah mempunyai master plan untuk membangun wilayah-wilayah lain bahkan hingga Indonesia sekalipun. Hal ini bisa dan mungkin terjadi jika adanya komunikasi strategis yang baik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.