Dark/Light Mode

Duet Ganjar-Airlangga Penuhi Aspirasi KIB

Kamis, 20 Oktober 2022 07:47 WIB
Ganjar Pranowo (kanan) bersama Airlangga Hartarto/Ist
Ganjar Pranowo (kanan) bersama Airlangga Hartarto/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam survei yang dilakukan SMRC beberapa waktu lalu, simulasi pasangan Ganjar-Airlangga mendapatkan suara tinggi dibandingkan paslon lain. Pasangan ini juga disebut memenuhi aspirasi parpol anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Pasangan Ganjar-Airlangga saya kira cukup mewakili aspirasi Golkar-PAN-PPP. Walaupun sama-sama dari partai kebangsaan, tapi Ganjar sebenarnya cukup dekat dengan kelompok Islam. Beberapa keluarga dekatnya aktif di PPP, termasuk mertua dan kakak iparnya. Saat ini, dia juga didampingi tokoh PPP sebagai wakil gubernur,” tegas Peneliti SMRC Saidiman Ahmad, Rabu (19/10).

Pada survei SMRC terbaru tentang agama dan pemilih Pilpres 2024, Ganjar disukai baik oleh pemilih muslim dan nonmuslim.

“Sementara pada Ganjar Pranowo, selisih proporsi pemilih Muslim dan non Muslim yang mendukungnya kecil, bahkan ada kecenderungan proporsi pemilih non-Muslim lebih besar dibanding yang Muslim,” ujar Saidiman. 

Sebelumnya, dalam survei SMRC Agustus 2022, dalam simulasi tiga pasangan, duet Ganjar-Airlangga mendapatkan 33 persen suara. Sementara, Anies-AHY 25 persen dan Prabowo-Puan 25 persen. 

Baca juga : PSIS Semarang Bidik Pemain Muda Asal Kroasia

Dalam tubuh KIB, kader PPP dan PAN menyebut nama Ganjar sebagai Capres. Sementara Partai Golkar tunduk pada Munas dan Rakernas menunjuk Ketum Airlangga sebagai Capres. Dari sisi elektabilitas, Ganjar unggul dibandingkan Airlangga. Namun, jika Ganjar dipasangkan dengan Airlangga, terlihat Airlangga bisa memperkuat Ganjar.

Representasi Nasionalis

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, menguatnya wacana pengusungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto oleh KIB, semakin membuktikan arah politik KIB. 

"Orientasi politik KIB semakin tidak bisa ditutup-tutupi. Bahkan koalisi ini memang dipersiapkan untuk mendukung Ganjar Pranowo," terangnya.

Meski demikian, Umam menyebut adanya persoalan lain ketika KIB hendak mengusung Ganjar Pranowo, yakni komposisi capres-cawapres dan posisi politik PDIP.

Baca juga : Di Kandang Banteng Puan Masih Nol Koma

"Ganjar-Airlangga memang cukup menjanjikan. Namun, ada dua pertimbangan yang belum dikalkulasikan," ungkapnya.

Pertama, benarkah PDIP mau memberikan cek kosong kepada Ganjar, dengan melupakan Puan Maharani begitu saja?

Dosen Universitas Paramadina itu mengatakan, ada tantangan pada basis elektoral pasangan tersebut. Ganjar dan Airlangga dikenal sebagai sosok yang kurang merepresentasikan politik Islam. 

Nah, kedua, Ganjar-Airlangga cukup kuat di sisi garis ideologi nasionalis

Umam mengatakan, dalam KIB memang terdapat dua partai bercorak Islam, yakni PAN dan PPP. Namun, kedua partai tersebut akan menhadapi dilema ketika KIB memutuskan mengusung Ganjar-Airlangga.

Baca juga : Peluang KIB Usung Pasangan Ganjar-Airlangga Masih Terbuka Lebar

Dalam konteks ini, benarkah PPP dan PAN bisa menerima komposisi tersebut? Mengingat, dukungan mereka terhadap komposisi capres yang lebih berat garis ideologis nasionalis berpeluang mempengaruhi sikap basis pemilih loyal yang bercorak politik Islam.

Menurut Umam, pengusungan Ganjar-Airlangga berpotensi membuat dukungan elektoral kedua partai tersebut melemah. Hal itu sebagai dampak dari KIB yang condong pada garis politik nasionalis. 

"Jika PPP dan PAN mau mendukung, artinya mereka siap dengan segala konsekuensi, termasuk potensi split ticket voting yang pada akhirnya berdampak pada melemahnya basis pemilih loyal masing-masing partai politik Islam," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.