Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ancaman resesi global kian nyata. Tanda-tanda krisis akibat resesi sudah mulai terjadi di London, Inggris. Banyak orang mulai antre buat makan karena semua harganya naik hingga 25 persen. Tidak hanya itu, biaya listrik juga naik 70 persen dan air bersih naik 50 persen.
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengingatkan semua pihak waspada terhadap ancaman resesi ini.
“Negara yang begitu luar biasa makmur dan kaya, tapi sekarang harga makanan sangat mahal,” sebut Muzani dalam keterangannya, kemarin.
Baca juga : Ekonomi Masih Kuat, Indonesia Makin Mantap Menuju Endemi Covid
Saat ini, kata Muzani, negara-negara Eropa juga sedang menghadapi musim dingin. Tapi, parahnya lagi, suplai gas yang selama ini dipasok dari Rusia malah ditutup. Kondisi ini mengingatkan seluruh pihak agar mengantisipasi dengan baik dari ancaman-ancaman resesi global ini.
Muzani lantas menyinggung soal pujian lembaga International Monetary Fund (IMF) yang bilang ekonomi Indonesia tengah bercahaya di tengah kegelapan resesi global. Anehnya, pujian tersebut muncul di tengah situasi seperti sekarang.
Sekjen DPP Partai Gerindra ini meminta Pemerintah dan semua pihak hati-hati terhadap pujian itu. Karena Indonesia punya pengalaman menghadapi krisis berat 1998 dan menjadi krisis politik.
Baca juga : Pupuk Indonesia Gandeng BNPT Cegah Terorisme
“Saat itu kita terlena dengan pujian IMF yang mengatakan fundamen ekonomi kita cukup kuat,” kenangnya.
Muzani mengatakan, krisis ekonomi 1998 diawali dengan resesi ekonomi yang terjadi di Thailand. Selanjutnya dalam hitungan minggu usai IMF mengeluarkan pujian, Indonesia mengalami hal yang sama dengan Thailand, bahkan lebih parah lagi.
“Apa yang dikatakan IMF tidak relevan, jangan-jangan mereka memuji agar kita terlena,” wanti-wanti dia.
Baca juga : Prospek Ekonomi RI Cerah Sampai 2028
Selain itu, Muzani menekankan tentang pentingnya implementasi 4 pilar kebangsaan dalam perhelatan demokrasi di Indonesia. Karena demokrasi merupakan cara untuk mempertahankan dan mempergilirkan kekuasaan.
“Sehingga masyarakat perlu memahami pentingnya demokrasi,” ucapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya