Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muncul Isu Banteng Merapat Ke Gerindra

Duet Prabowo-Puan On Lagi

Minggu, 6 November 2022 07:40 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani. (Foto: Ist)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDIP yang selama ini diketahui masih jomblo untuk urusan koalisi, diisukan bakal merapat ke poros Gerindra-PKB. Munculnya isu PDIP merapat ke Gerindra membuat wacana menduetkan Prabowo-Puan Maharani yang sempat redup, kini on lagi. 

Munculnya isu banteng akan merapat ke partai yang dipimpin Prabowo itu, berawal dari pernyataan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Kata dia, dalam waktu dekat, Koalisi Indonesia Rakyat (KIR) yang digagas Gerindra-PKB akan kedatangan 2 personel baru. Personel itu merupakan parpol yang saat ini mempunyai perwakilan di Senayan. 

"Ada beberapa pimpinan partai politik yang sudah mulai berbicara kepada kami, kepada PKB. Insya Allah akan ada tambahan kekuatan," ungkap Muzani, tanpa menyebut partai apa yang akan segera bergabung. 

Apakah PDIP yang bakal gabung? Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tidak menampik saat ini partainya memang intens melakukan komunikasi politik dengan beberapa parpol, termasuk Gerindra. Menurutnya, konsolidasi antar parpol perlu dilakukan, termasuk dalam mengusung calon pemimpin di Pilpres 2024.

Baca juga : Mendagri Imbau Daerah Kompak Kendalikan Inflasi

"Karena realitas presiden yang terpilih itu tidak hanya semata-mata mendapatkan dukungan rakyat, tapi juga harus memastikan efektivitas jalannya pemerintahan di parlemen. Sehingga langkah-langkah konsolidasi memang dilakukan oleh seluruh partai," kata Hasto, di Jakarta, kemarin. 

Namun, Hasto menepis kalau komunikasi politik yang dibangun PDIP saat ini hanya dengan Gerindra saja. PDIP memastikan tidak pernah menutup diri bagi parpol lain yang ingin membangun komunikasi. 

"Ya komunikasi kan hal yang terus-menerus kita lakukan. Kita partai yang tidak pernah menutup diri, kita partai yang mengobarkan semangat kerja sama untuk bangsa dan negara," ujarnya.

Sayangnya, isu merapatnya PDIP ke Gerindra mendapat sambutan kurang gembira dari PKB. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menegaskan, saat ini KIR baru berisi 2 parpol saja, yakni Gerindra dan PKB. Menurutnya, kalau ada isu banteng akan merapat, itu baru sebatas wacana saja. 

Baca juga : Sekjen Gerindra: Jangan Lelah Apalagi Merasa Kalah!

"Baguslah, itu masih proses komunikasi dan penjajakan. Yang sudah pasti teken kontrak koalisi PKB dan Gerindra," jelas Jazilul, kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Ditanya apakah PKB khawatir dengan masuknya PDIP membuat duet Prabowo-Puan bakal on lagi, Gus Jazil-sapaannya, enggan berspekulasi. Kata dia, sesuai kesepakatan, soal keputusan capres-cawapres berada di tangan 2 orang, yakni Prabowo dan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.

"Kami serahkan keputusannya kepada Gus Muhaimin dan Pak Prabowo, sesuai komitmen," tegas Wakil Ketua MPR itu. 

Terkait kemungkinan duet Prabowo-Puan on lagi, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro menilai hal tersebut sangat mungkin terjadi. Terbuka peluang bagi PDIP merapat ke Gerindra demi memuluskan langkah Puan di Pilpres 2024.

Baca juga : PNM Kasih Bantuan Buat Korban Gempa Bumi Di Tapanuli

Lagian, kata dia, KIR yang diisi Gerindra-PKB belum final soal siapa yang akan diusung di Pilpres 2024. Sejauh ini, koalisi 2 parpol itu, baru sepakat mengusung Prabowo sebagai capres. Sedangkan untuk cawapres, Prabowo dan Gerindra masih belum sepakat. 

"Di sini jadi celah bagi PDIP untuk menyorongkan Puan jadi cawapres Prabowo dengan bergabung bersama Gerindra. Bila koalisi itu terbentuk, maka duet Prabowo-Puan benar-benar akan jadi kenyatakaan,” kata Agung.

Bila PDIP gabung ke Gerindra membawa kabar baik bagi Puan, tidak demikian dengan Ganjar Pranowo. Peluang Gubernur Jawa Tengah yang punya elektabilitas tinggi itu, bakal tertutup bila PDIP jadi koalisi dengan Gerindra. 

“Kalau Ganjar mau nyapres, maka harus keluar dari PDIP, tapi kalau tidak, maka Ganjar harus legowo,” pungkas Agung.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.