Dark/Light Mode
Sebelumnya
Akun @Ugi7498 mengaku tidak tahu fungsi masing-masing milenial pintar tersebut. Soalnya, kata dia, mereka digaji saja tanpa ada kerja apa-apa dan cuma nama mentereng sebagai staf khusus.
“Seandainya itu di zaman saya masih muda. Ah... ngapain jadi staf khusus, kerjaan nggak ada,” ujarnya.
Baca juga : Putu Ayu Saraswati, Gugup Dipuji Presiden Biden
Akun @betafullyo11 mengungkapkan, stafsus milenial telah menciptakan jurang antar sesama pemuda. Padahal, ribuan milenial punya potensi serupa. Harusnya, kata dia, mereka teruji dahulu dalam penanganan kepentingan masyarakat dan diakui akademisi.
“Penyakit gampang terpukau oleh kelebihan yang terlihat. Namun belum tentu manfaat untuk team,” ungkapnya.
Baca juga : Presiden Kita Emang Nggak Ada Capeknya
Sementara, @Dheviwahyuni menilai tidak tepat jika stafsus milenial dianggap tidak kerja. Contohnya, Billy Mambrasar, hingga saat ini terus bekerja mendorong pengembangan petani muda Indonesia di seluruh wilayah Indonesia. “Billy membentuk Gerakan Petani Milenial,” ungkapnya.
Akun @RoyWira3 mengatakan, stafsus milenial bukan pembuat kebijakan, bukan juga juru bicara. Jadi, wajar jika mereka tidak muncul ke permukaan.
Baca juga : Gerindra Kembali Tunjuk Jubir Milenial Untuk Pemenangan Pemilu
“Tinggal dilihat saja kinerja dan kebijakan serta arah pembangunan pemerintahan ini. Merepresentasikan anak muda atau tidak,” ungkapnya.
“Tugas staf khusus milenial Presiden memberikan masukan hanya khusus kepada Presiden di bidangnya masing-masing, bukan ngomong ke media dan khalayak ramai,” tukas @ekalaya. [ASI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.