Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ke DPR Diantar KSAD, KSAU Dan Kapolri

Yudo: Pak Andika Sedang Dinas

Sabtu, 3 Desember 2022 07:15 WIB
Dari kiri, KSAL Laksamana Yudo Margono, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Dari kiri, KSAL Laksamana Yudo Margono, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Uji kelayakan dan kepatutan alias fit and proper test calon Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Komisi I DPR berjalan lancar. Komisi I DPR yang bertugas melakukan fit and proper test langsung menyetujui Yudo menjadi Panglima TNI.

Yang menarik, saat datang ke DPR untuk mengikuti fit and proper test, Yudo diantar oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sementara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa absen. Ditanya soal ketidakhadiran Andika, Yudo bilang, menantu Hendropriyono itu, sedang ada dinas.

Yudo, Dudung, Fadjar dan Sigit datang bersamaan dengan menumpangi mobil yang sama dari Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta Pusat, sehabis Jumatan. Yudo dan Sigit duduk di kursi baris kedua, Dudung dan Fadjar di belakangnya.

Sebelum meninggalkan Wisma Elang Laut, Yudo dan Sigit sempat mengacungkan jempol kepada awak media. Juga, melambaikan tangan dan melempar senyum kepada orang-orang yang ada di sekitar lokasi.

Para jenderal bintang empat itu, tiba di DPR sekitar pada pukul 13.08 WIB. Mereka kompak jalan bersama langsung menuju ke ruang tunggu Komisi I. Di sana, mereka kembali berbincang-bincang.

Setelah itu, Yudo dan para jenderal memasuki ruang Komisi I DPR untuk mengikuti fit and proper test. Kedatangan Yudo cs langsung disambut sejumlah legislator.

Fit and proper test dimulai sekitar pukul 13.30 WIB dan dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid. Dia didampingi Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Haris Almasyhari dan Teuku Riefky Harsya. 

Baca juga : Penting, Keterbukaan Dan Egalitarian Dalam Pendidikan Keluarga

Meutya mengatakan, fit and proper test merupakan salah satu rangkaian dari mekanisme pengangkatan dan pergantian Panglima TNI yang baru. Sebelumnya, Komisi I juga telah memverifikasi data administrasi Yudo, di antaranya terkait Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dan data kependudukan. 

Meutya lalu mempersilakan Yudo menyampaikan paparan visi dan misi selama 30 menit. Lalu, pendalaman dari masing-masing fraksi tujuh menit. "Untuk pendalaman seperti yang kita sepakati akan dilaksanakan secara tertutup," tambahnya. 

Yudo mengawali paparannya dengan mengucapkan terima kasih. Jenderal bintang empat ini lalu menginfokan dirinya diantar KSAD, KSAU dan Kapolri. Yudo mengungkapkan kehadiran mereka sebagai bentuk dukungan terhadap proses fit and proper test.

Yudo mengatakan, bila diberikan kepercayaan dan menerima amanah untuk mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Panglima TNI, dirinya akan meneruskan pembangunan TNI. Termasuk, yang selama ini telah dijalankan panglima-panglima sebelumnya.

"Dengan visi untuk mewujudkan TNI yang kuat, Sehingga Menjadikan rakyat dan bangsa Indonesia menjadi bermartabat di mata dunia," bebernya. 

Hal ini bisa dicapai dengan menjadikan TNI sebagai Patriot NKRI, yang merupakan singkatan dari Prajurit Trimatra yang Profesional, Modern dan Tangguh demi Keutuhan NKRI. Visi patriot NKRI mengandung makna kekuatan TNI merupakan kekuatan trimatra.

Menurut dia, bersama rakyat, prajurit TNI yang profesional dilengkapi alutsista modern akan menjadikan TNI sebagai kekuatan utama pertahanan negara yang tangguh.

Baca juga : Ridwan Kamil Dan Golkar Bakal Saling Melengkapi

Menurut Yudo, pada tataran global, geopolitik dunia masih dihadapkan pada konflik kepentingan dan kompetisi kekuatan negara-negara besar, persaingan dagang dan investasi, perubahan iklim, wabah penyakit, dan bio-security, ancaman siber, serta adanya potensi ancaman kelangkaan pangan dan energi.

Sementara itu, kata dia, pada tataran nasional, secara umum kondisi keamanan Indonesia cukup stabil, meskipun masih diwarnai oleh beberapa isu menonjol. Mulai dari gangguan keamanan di daerah tertentu, situasi politik menjelang pemilu, kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok, serta percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Tengah keseriusan memaparkan visi dan misinya, Yudo masih bisa menghidupkan ruangan sidang. Misalnya, saat memaparkan poin sinergitas antara TNI-Polri, Yudo memasang foto dirinya dan istri, AKBP Veronica Yulis yang sama-sama sedang mengenakan pakaian dinas.

"Loh, kenapa Pak Yudo, kok solid? Lah, ini istri saya saja Polri," ujar Yudo yang disambut tawa yang hadir di ruang Komisi I DPR.

Lebih lanjut, Yudo menyebut dirinya sudah menikah dengan Veronica sejak tahun 1991. Ia mengatakan pernikahannya itu menjadi bukti sinergitas TNI-Polri sudah dilakukannya jauh sebelum pemerintah mendengungkan soliditas kedua institusi tersebut.

Menutup paparan visi dan misinya, Yudo berharap apa yang telah dia sampaikan bisa dipahami oleh Komisi I DPR sehingga bisa menjadi pertimbangan. 

Meutya kembali ambil kendali. Dia bilang sesi selanjutnya adalah pendalaman yang dilakukan secara tertutup. "Kami mohon maaf bahwa untuk sesi ini tertutup. Nanti silakan ditanyakan kepada bapak calon panglima usai rapat apa-apa saja yang dibahas," lanjutnya.

Baca juga : Pengamat: Penunjukan KSAL Yudo Jadi Panglima Sudah Tepat

Setelah sesi pendalaman beres, Meutya mengumumkan, Komisi I menyetujui Yudo menjadi calon Panglima TNI dan memberhentikan dengan hormat Jenderal Andika. 

TNI-Polri Solid

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, alasan dirinya mengantar Yudo untuk fit and proper test calon Panglima TNI di DPR. Menurut Sigit, hal itu sesuai pesan dan amanah Presiden Jokowi agar TNI dan Polri terus menjaga kekompakan.

"Dan hari ini, menjadi salah satu kegiatan bukti bahwa TNI Polri solid. Dan ini kita bersama dengan kepala staf yang lain mengantar bapak KSAL, Laksamana Yudo untuk mengikuti fit and proper test," kata Sigit di komplek DPR.

Menurut Sigit, sinergitas dan soliditas TNI-Polri penting dalam menghadapi tahun politik. Dia meyakini Yudo adalah sosok yang tepat untuk menggantikan Jenderal Andika sebagai Panglima TNI. Dia menyebut, TNI dan Polri akan terus bekerja sama sesuai harapan masyarakat. Sigit berjanji kedua lembaga akan terus menjaga dan mengawal masyarakat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.