Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BPIP Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri Di Bandung

Jumat, 9 Desember 2022 00:04 WIB
Dewan Pakar BPIP Darmansyah Djumala. (Foto: Ist)
Dewan Pakar BPIP Darmansyah Djumala. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dewan Pakar BPIP Darmansyah Djumala mengatakan, apapun alasannya terorisme dalam bentuk bom bunuh diri tidak bisa dijustifikasi. "Tentu kami mengutuk keras tindakan biadab yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri,"  kata Djumala, saat diwawancara, Kamis (8/12).

Menurut dia, tindakan bom bunuh diri tidak hanya menghilangkan nyawa manusia tidak berdosa tetapi juga menciderai nilai kemanusiaan dan merusak sendi kehidupan bangsa yang beradab. 

Djumala menambakan, serangan teror ini menegaskan bahwa ancaman terorisme masih ada meski serangkaian kebijakan sudah dilakukan, termasuk program deradikalisasi.

Baca juga : Aksi Bom Bunuh Diri Bukan Bagian Amalan Jihad

"Masyarakat harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang mendorong terjadinya terorisme," ingatnya. 

Ia menjelaskan terorisme adalah produk akhir dari sikap intoleransi dan radikalisme. Karena itu penanaman sikap toleran, moderat dan menghargai keberagaman di setiap kalangan anak bangsa perlu terus dikembangkan.

"Sikap toleran, moderat  dan menghargai keberagaman bisa berkembang jika nilai-nilai Pancasila benar-benar dihayati dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Dia menilai, peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran bahwa pembinaan dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila semakin menemukan relevansi dan urgensinya.

Baca juga : PDI Perjuangan Kutuk Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung

Senada disampaikan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. Dia menilai bom bunuh diri  sebagai kultur kematian, budaya kematian menyebabkan orang kehilangan akal sehat.

"Tindakan ini sangat tidak beradab dan melanggar hak asasi serta pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan,"ucapnya.

Ia juga mengingatkan bahaya terorisme yang yang diyakini masih menyebar di sekitar lingkungan masyarakat. "Saya rasa tindakan bunuh diri ini melukai wajah Tuhan dan mengoyak kemanusiaan," paparnya.

Ia berharap ada upaya gotong royong dari masyarakat untuk melawan Ideologi terorisme dan radikalisme, sehingga tidak ada lagi tindakan-tindakan yang tidak beradab itu.

Baca juga : Sialan, TerorisĀ Itu Masih Ada..

"Maka seharusnya Ideologi terorisme ini harus diperangi, diberantas dan masyarakat harus membantu kepolisian untuk membasmi Ideologi kematian itu," ajaknya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.