Dark/Light Mode

Ketua Adat Yakin IKN Makmurkan Masyarakat Kaltim Yang Beragam

Senin, 26 Desember 2022 15:21 WIB
Ketua Adat Dayak Tunjung Benua Andipati Yohanes Yanti Embung Atal Maut. (Foto: Istimewa)
Ketua Adat Dayak Tunjung Benua Andipati Yohanes Yanti Embung Atal Maut. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Adat Dayak Tunjung Benua Andipati Yohanes Yanti Embung Atal Maut menyampaikan menerima dengan tangan terbuka terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur, terpatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

"Jelas kami terima dengan tangan terbuka disertai hati yang tulus ikhlas," kaya Andipati Yohanes dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (26/12).

Alasan mengapa pihaknya menerima IKN Nusantara, lantaran efek positif yang ditimbulkan juga bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat lokal.

Baca juga : Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG di Kaltim Aman Selama Nataru

"Kami merasa yakin pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur berdampak positif bagi kemakmuran masyarakat lokal di bumi Borneo," ujarnya.

Lalu, dengan pembangunan IKN Nusantara sebagai Ibukota Negara tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah pusat sudah melihat langsung masa depan Indonesia di tanah Borneo.

"Ini menunjukkan adanya perhatian dan keseriusan oleh Presiden Jokowi kepada masyarakat di luar Jawa," sambungnya.

Baca juga : Peran Masyarakat Sangat Penting Agar Kasus Tak Naik

Kemudian, ia juga berpandangan bahwa keberadaan IKN di Kalimantan Timur akan berdampak positif bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kaltim, bukan hanya bagi masyarakat Dayak saja, namun kesejahteraan itu pun diharapkan untuk keseluruhan masyarakat di Kaltim.

"Mengingat banyaknya ragam etnis yang berdiam atau tinggal di Kalimantan Timur, justru itu menjadi modal kerukunan dan persatuan bangsa, sehingga mudah-mudahan dengan kepindahan dan pembangunan IKN, bakal meningkatkan perekonomian dan kemajuan di berbagai bidang di Kalimantan Timur," tandasnya.

Sebagai tokoh asli warga Borneo, Andipati Yohanes juga yang juga Ketua Adat di Loa Duri Ulu, merasa sangat bangga dengan semangat kerukunan dan toleransi keberagaman yang sudah berlangsung oleh suku-suku yang ada di Kalimantan.

Baca juga : Ketua Pinkan Sebut Kolintang Sarana Pemersatu Bangsa

"Di sini ada suku Ambon, Menado, Bugis, Madura, Banjar, Jawa, Sunda, Batak dan Melayu. Hingga sampai saat ini wilayah Kaltim bisa tetap aman, hidup damai dan tentram," ucapnya.

Lebih lanjut, ia pun menyatakan bahwa siapapun pihak yang mencoba mengganggu harmonisasi antar suku di Kalimantan, maka pihaknya akan melakukan perlawanan secara langsung.

"Berpindahnya IKN di Wilayah Kaltim, tentu memicu kehadiran jumlah warga pendatang. Namun, saya mengingatkan kepada oknum-oknum yang suka mengadu domba, memecah belah antar umat beragama dan menghina Presiden Jokowi untuk tidak tinggal atau masuk di bumi Borneo, kami akan hadapi dan lawan oknum yang suka buat kerusuhan di Kalimantan Timur," tegasnya. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.