Dark/Light Mode

Sampai Siang Tadi, Gunung Marapi Sumbar 7 Kali Batuk-batuk, Status Tetap Level II

Sabtu, 7 Januari 2023 20:21 WIB
Gunung Marapi Sumatera Barat mengalami erupsi pada Sabtu (7/1). (Foto: PVMBG)
Gunung Marapi Sumatera Barat mengalami erupsi pada Sabtu (7/1). (Foto: PVMBG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gunung Marapi Sumatera Barat yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, dilaporkan mengalami tujuh kali erupsi alias batuk-batuk, hingga Sabtu (7/1) pukul 14.51 WIB.

Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) di Belakang Balok Kota Bukittinggi menyebut, sejak pagi tadi, Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik.

"Erupsi pertama kali terjadi pada pukul 06.11 WIB dengan ketinggian semburan abu vulkanik sekitar 300 meter di atas puncak gunung, beramplitudo 13,4 mm serta durasi 45 detik," kata Staf Pos Pengamatan Gunung Api Marapi PVMBG, Ahmad Rifandi di Bukittinggi, seperti dikutip ANTARA, Sabtu (7/1).

Erupsi kedua terjadi pukul 09.44 WIB dengan semburan abu vulkanik setinggi 200 meter yang terekam seismograf 2,4 mm, berdurasi 1 menit 49 detik. Erupsi ketiga pukul 10.34 WIB dengan ketinggian abu vulkanik 250 meter yang terekam seismograf beramplitudo 11 mm berdurasi 40 detik.

Baca juga : Semoga, Kita Baik-baik Saja

Erupsi keempat pukul 11.35 WIB, namun tidak teramati secara visual lantaran tertutup kabut tebal meski terekam seismograf 4,5 mm berdurasi 30 detik. Erupsi kelima pukul 11.44 WIB juga tidak teramati juga karena tertutup kabut pekat beramplitudo 2,2 mm durasi 31 detik.

Erupsi keenam pukul 12.30 WIB tidak teramati walau terekam seismograf 23.4 mm berdurasi 39 detik. Sedangkan erupsi ketujuh pada pukul 14:51 WIB, teramati dengan tinggi kolom abu ± 200 m di atas puncak (± 3.091 m di atas permukaan laut).

"Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7.2 mm dan durasi 46 detik," jelas Ahmad Rifandi.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigaso Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, ancaman bahaya Gunung Marapi untuk saat ini berupa erupsi abu disertai lontaran material/pasir, yang berpotensi melanda wilayah dengan radius 3 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek.

Baca juga : Relawan Orang Muda Ganjar Bina Petani Kalbar Dan Beri Bantuan Alat Pertanian

Erupsi ini diawali oleh peningkatan gempa vulkanik dalam, pada tanggal 25 Desember 2022, yang terekam sebanyak 13 kali dan terjadinya inflasi pada data tiltmeter stasiun puncak.

"Berdasarkan data kegempaan sejak tanggal tanggal 26 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023, terekam 11 kali gempa hembusan, 9 kali gempa tornillo, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 10 kali gempa vulkanik dalam, dan 30 kali gempa tektonik lokal," demikian penjelasan PVMBG melalui situs resminya, Sabtu (7/1).

Menurut hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga 7 Januari 2023 pukul 08.00 WIB, tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level II (Waspada).

PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan, agar tidak melakukan aktivitas atau mendekati Gunung Marapi pada radius 3 km dari kawah/puncak. Mengingat kawah adalah pusat letusan, dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.

Baca juga : Lokasi SIM Keliling Jakarta 15 Oktober, Sabtu Tetap Melayani

Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Marapi. Serta selalu berkoordinasi dengan PVMBG, dan mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah setempat. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.