Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jusuf Rizal Duga Ada Kelompok Kepentingan Di Balik Kisah Hoax Wanita Emas

Selasa, 17 Januari 2023 16:34 WIB
Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jusuf Rizal. (Foto: Istimewa)
Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jusuf Rizal. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jusuf Rizal menduga ada kelompok kepentingan yang ingin mendiskreditkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan komisonernya di balik geger pernyataan hoax pelecehan seksual yang dilontarkan Ketum Partai Republik Satu, Hasnaeni.

"Ada tiga alasan yang mendasari itu," ujar Jusuf kepada RM.id, Selasa (17/1).

Jusuf berkelakar, saat ini Ketua KPU Hasyim Asya’ari sudah bisa tersenyum lantaran isu yang dilontarkan Hasnaeni yang sebelumnya merasa dilecehkan kini dipastikan hoax. Catatannya, ada tiga indikator kenapa kabar itu dipastikan kabar bohong.

Baca juga : Perppu Cipta Kerja Untuk Kepentingan Ekonomi Jangka Panjang

Pertama, berdasarkan pernyataan Hasnaeni yang mengklarifikasi sendiri pernyataannya ihwal pencemarkan nama Ketum KPU. Politisi yang ngetop dengan sebutan Wanita Emas ini menyebut diri dalam kondisi depresi.

"Sedangkan hubungannya dengan Ketua KPU, Hasyim Asy’ari murni profesional," katanya.

Hasnaeni lebih lanjut mengemukakan apa yang disampaikannya tidak dalam tekanan dan paksaan oleh siapa pun. Karena itu, Hasnaeni memohon maaf kepada Ketua KPU, Hasyim Asya’ari dan Komisioner KPU atas adanya pemberitaan pelecehan seksual itu.

Baca juga : Nasib Pemain Kian Tak Jelas

Kedua, laporan pengacara Hasnaeni yaitu Farhat Abas tentang dugaan pelecehan seksual Ketua KPU, Hasyim Asya’ri ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah dicabut tanggal 4 Januari 2023.

"Pencabutan tersebut, menurut Farhat setelah ada pengakuan dari Hasnaeni, bahwa semua yang disampaikannya adalah tidak benar," sebutnya.

Ketiga, berdasarkan data yang diperoleh LSM LIRA selaku Satgas Pemantau Pemilu dari RSK Dharmawangsa, bahwa sejak tahun 2009 sudah berobat karena kesehatan jiwanya turun naik dan tidak stabil. Kemudian kondisi terakhir Hasnaeni disebutkan dalam keadaan depresi. 

Baca juga : DPP Diminta Segera Kelarin Polemik Kepengurusan DPD Bekasi

"Dengan pernyataan yang disampaikan Hasnaeni, bahwa dirinya dalam keadaan depresi, kemudian diperkuat dengan keterangan RSK Dharmawangsa, jelas pelecehan yang disebut dilakukan Ketua KPU Hasyim Asya’ari merupakan berita yang tidak benar," tegasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.