Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Urusan Cawapres

Koalisi Anies Rawan Retak

Rabu, 18 Januari 2023 08:00 WIB
Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem Anies Rasyid Baswedan (kiri) menyampaikan orasi politik saat menghadiri rapat akbar dan kader Partai NasDem di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/12/2022). Kunjungan Anies Rasyid Baswedan tersebut dalam rangka safari politik sekaligus silaturahmi dengan para relawan dan kader Partai NasDem. (ANTARA FOTO/Arnas Padda/wsj).
Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem Anies Rasyid Baswedan (kiri) menyampaikan orasi politik saat menghadiri rapat akbar dan kader Partai NasDem di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/12/2022). Kunjungan Anies Rasyid Baswedan tersebut dalam rangka safari politik sekaligus silaturahmi dengan para relawan dan kader Partai NasDem. (ANTARA FOTO/Arnas Padda/wsj).

RM.id  Rakyat Merdeka - Siapa cawapres Anies Baswedan masih gelap. Koalisi NasDem-Demokrat-PKS belum satu suara. Bahkan, terkesan para elite politik-nya terus berantem sehingga koalisi ini rawan retak.

Terbaru, keretakan ini dipicu oleh NasDem yang mengusulkan ca-wapres Anies memiliki pengala man di pemerintahan. Mendengar usul itu, Demokrat protes karena ingin majukan Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sampai saat ini, Anies belum me nunjuk siapa yang akan menjadi cawapresnya. Demokrat dan PKS pun menyodorkan kadernya masing-masing. Jika Demokrat usul AHY, PKS usul nama eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher.

Baca juga : Anies-AHY Paling Mantul

Buntut persaingan berebut jadi cawapres membuat koalisi Anies sempat panas. Namun, akhirnya adem lagi setelah bertemu.

Soal kriteria cawapres Anies harus pengalaman dipemerintahan disampaikan Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali kepada wartawan di Jakarta, Senin lalu. Menurut Ali, NasDem tak mengedepankan soal figur dalam menentukan cawapres Anies. Namun, harus fokus pada kriterianya.

“Kita betul-betul tentukan dulu kriteria yang disepakati bersama. Setelah itu baru kriterianya kita cocokkan dengan figur-figur yang ada,” katanya.

Baca juga : Puan Rendah Hati

Setelah itu, barulah Ali menyinggung soal kriteria. Kriteria cawapres Anies adalah orang yang berpengalaman di pemerintahan. Sehingga, ketika terpilih, bisa langsung membantu Anies dalam menjalankan roda pemerintahannya.

“Kita tidak berharap kalau orang yang belum berpengalaman ketika terpilih dia butuh waktu untuk belajar dulu. Tentunya berpotensi membawa suara, membawa kemenangan, bisa diterima semua partai koalisi. Itu bagian penting yang menurut saya harus kita bicarakan agar koalisi berjalan mulus,” tukas Ali.

Pernyataan Ali ini pun langsung dikritik Demokrat dan PKS. Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon meminta, Ali menahan diri saat bicara pendamping Anies. Sebab jika omongannya terus berubah, koalisi yang dibangun rawan retak.

Baca juga : Bertemu Isma Yatun, Bamsoet Apresiasi Capaian Kinerja BPK

“Pokoknya Bang Ahmad Ali ini tiap minggu ada terus nama baru keluar dari mulutnya. Lama-lama koalisi ini bubar karena pernyataan-pernyataannya. Hehe,” seloroh Jansen melalui akun @jansen_jsp, kemarin.

Padahal, baik NasDem, Demokrat, dan PKS telah membentuk tim untuk membahas persoalan ini. Sehingga, jika ada usulan nama atau hal lainnya bisa disampaikan ke tim tersebut, bukan justru diungkapkan ke publik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.