Dark/Light Mode

Luhut Percaya, NU Jadi Kekuatan Besar Ekonomi Di Masa Depan

Selasa, 7 Februari 2023 16:10 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri acara Resepsi Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2). (Foto: tangkapan layar Instagram)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri acara Resepsi Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2). (Foto: tangkapan layar Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap, perkenalannya dengan Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar, terjadi saat dia berusia 46 tahun. Ketika itu, Luhut bertugas di Madiun, Jawa Timur.

Salah satu tokoh yang dikagumi dan dijadikan panutan adalah Presiden ke-4 RI, almarhum KH. Abdurrahman Wahid.

"Banyak nilai-nilai kemanusiaan yang Gus Dur ajarkan kepada saya. Saya percaya, ajaran itu merupakan nilai-nilai NU. Hari ini, saya ikut duduk bersama warga nahdliyin dalam rangka memperingati. Sekaligus merenungi sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama," ujar Luhut via Instagram, Selasa (7/2).

Mantan Duta Besar (Dubes) RI Singapura ini menganggap, pendiri NU adalah pihak yang pertama kali ingin Indonesia menjadi satu negara kesatuan.

Baca juga : Jokowi Dicurhati Nasabah

Menurutnya, hal itu harus dipelihara dan diwariskan sebagai kebanggaan kita di NKRI. Terlepas apa pun suku, agama, keyakinan dan rasnya.

Luhut menilai, selama ini, NU konsisten menjaga persatuan dan kesatuan. Tak hanya sekadar menjaga falsafah dan ideologi bangsa, tetapi juga terus bersinergi secara proaktif dengan pemerintah.

"Dengan berjalan kaki sembari berdesakan dengan hadirin lainnya, saya yakin kita semua merasakan suka cita dan kebanggaan, karena bisa hadir memperingati Harlah 1 Abad NU," tuturnya.

Sejauh ini, kata Luhut, NU sudah membuktikan diri masih kokoh dan solid sebagai organisasi keagamaan, yang berhasil menjadi model percontohan. Bukan hanya di dalam, tetapi juga di luar negeri.

Baca juga : Kemacetan Di DKI Serasa Di Neraka

"Ada kesamaan yang saya lihat di NU dan Kopassus, kami sama-sama diajarkan untuk tegak lurus dengan komando pimpinan. Barangkali, itulah yang membuat Kopassus menjadi tim yang tangguh, dan NU menjadi organisasi yang berhasil karena setia pada pemimpinnya," papar Luhut.

Meski sudah menempuh abad pertama dengan pencapaian yang luar biasa, tantangan besar yang dihadapi NU karena gejolak perekonomian global, belum kunjung mereda.

Karena itu, Luhut berharap NU bisa memperkuat ketahanan ekonomi warganya. Sesuai semangat besar pendirinya, KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Chasbullah, yang terejawantahkan lewat Nahdlatut Tujjar.

Dengan 108 juta anggota atau setara dengan 49,5 persen penduduk muslim Indonesia, Luhut yakin, NU akan menjadi kekuatan besar di masa depan untuk perekonomian masyarakat Indonesia.

Baca juga : Keres Kualitas SDM, Pemuda Mahasiswa Nusantara Gelar Diskusi Publik Pemimpin Masa Depan

"Selamat merayakan 1 Abad, Nahdlatul Ulama. Selamat datang di Abad Kedua. Tetaplah setia dan kompak untuk merawat jagat dan membangun peradaban nusantara," pungkas Luhut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.