Dark/Light Mode

Dirut BRI: Alhamdulillah Untung Dan Slamet

Melayani 34 Juta Usaha Mikro, BRI Cetak Laba Rp51,4 Triliun

Jumat, 10 Februari 2023 08:00 WIB
Dirut BRI: Alhamdulillah Untung Dan Slamet Melayani 34 Juta Usaha Mikro, BRI Cetak Laba Rp51,4 Triliun

 Sebelumnya 
Faktor Pendorong Pencapaian Laba

Pendapatan bunga, khususnya besaran NIM (Net Interest Margin) bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja, khususnya pencapaian laba BRI. Di samping efisiensi yang dilakukan, berdasarkan data historis BRI tidak ditemukan korelasi positif antara besaran NIM dengan pencapaian laba BRI, namun faktor utama yang mempengaruhi laba BRI adalah pertumbuhan volume kredit dan juga peningkatan jumlah nasabah yang dilayani, terutama nasabah mikro.

Baca juga : Ditemani Untung & Slamet, BRI Sukses Cetak Laba Rp 51,4 Triliun

Hal tersebut ditunjukkan dari data NIM BRI (bank only) pada Tahun 2008 sebesar 10,18%, dengan pencapaian laba hanya sebesar Rp 5,96 triliun. Saat itu jumlah nasabah pinjaman sekitar 5 juta dan volume kredit hanya sebesar Rp 161,06 triliun. Lain halnya pada Tahun 2022, laba BRI (bank only) justru meningkat pesat menjadi Rp 47,83 triliun disaat NIM BRI telah turun 33,20% dari posisi Tahun 2008. Peningkatan laba BRI Tahun 2022 tersebut lebih disebabkan oleh pertumbuhan jumlah nasabah mikro yang telah naik lebih dari 3 kali lipat menjadi lebih dari 15 juta nasabah. Demikian halnya volume kredit telah tumbuh lebih dari 6 kali lipat menjadi Rp 1.029,80 triliun jika dibandingkan dengan posisi tahun 2008.

Dana Pihak Ketiga & Kredit Mikro tumbuh Double Digit

Baca juga : Pembiayaan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 50,05 Triliun

Terkait penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir Kuartal IV 2022, DPK BRI tercatat tumbuh 14,85% yoy menjadi sebesar Rp 1.307,88 triliun. Dana murah (CASA) melesat menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, dimana secara year on year meningkat sebesar 21,46%. Secara umum saat ini proporsi CASA BRI tercatat 66,70%, meningkat signifikan dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 63,08%.

“Kemampuan BRI dalam meningkatkan proporsi CASA berdampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan perseroan. Hal tersebut tercermin dari biaya dana atau Cost of Fund (Bank) yang terus turun, dari 2,05% pada akhir 2021 menjadi 1,87% di akhir tahun 2022,” imbuh Sunarso.

Baca juga : Alhamdulillah, Sebagian Besar Wilayah RI Cerah Berawan

Dari sisi penyaluran kredit, total kredit dan pembiayaan BRI Group tercatat mencapai Rp 1.139,08 triliun pada akhir Desember 2022. Secara khusus, portofolio kredit Mikro BRI tumbuh double digit sebesar 13,9% yoy. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,74%.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.