Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Bersih-Bersih BUMN Jalan Terus, Erick Gandeng BPPIK
- Hong Kong Art Toy Story 2024 Jakarta Digelar 15-24 November Di Mall of Indonesia
- Jeda Kompetisi, Persija Liburkan Pemain
- Prabowo Ingatkan Kabinet Bersih Dari Dendam Politik Dan Tidak Kongkalikong
- Jaksa Agung Burhanuddin Resmikan Gedung Baru Kampus STIH Adhyaksa
Pemerintah Tambah Utang Rp 696,4 Triliun Tahun Ini
Tenang, Masih Aman Kok
Sabtu, 11 Februari 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tahun ini, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan kembali melakukan utang baru hingga Rp 696,4 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Suminto mengatakan, utang itu dibutuhkan untuk mendanai pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Ne_gara (APBN) Tahun Anggaran 2023. Jumlahnya mencapai Rp 696,4 triliun.
“Untuk pembiayaan defisit sebesar Rp 598,2 triliun dan pembiayaan non-utang Rp 98,2 triliun,” ujar Suminto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (8/2).
Baca juga : Rakyat Turki Marah, Erdogan Terancam
Suminto menjelaskan, sumber pembiayaan utang tadi berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 90 persen-95 persen, dan pinjaman sekitar 5 persen-10 persen.
Untuk utang dari SBN, lanjut dia, secara rinci sekitar 69-75 persen dilakukan dengan menerbitkan SBN domestik non-ritel, 10-15 persen melalui SBN ritel, dan 13-16 persen melalui SBN valuta asing (valas).
Sedangkan, utang dari pinjaman secara rinci, yakni 4 persen hingga 6 persen bakal dilakukan melalui pinjaman program, Rp 32,6 triliun melalui pinjaman luar negeri proyek dan Rp 3,5 triliun melalui pinjaman dalam negeri.
Baca juga : Indonesia Raup Transaksi Dagang Rp 26,86 Triliun Di Swiss
Menurut dia, penerbitan SBN akan dilakukan transparan. Lelang akan dilakukan bergantian dengan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
“Sebagian besar utang kita diterbitkan dalam bentuk SBN, tentu cost of fund ditentukan suku bunga di market,” jelas Suminto.
Pemerintah, kata Suminto, bersama dengan otoritas lain, mengelola sektor keuangan dengan baik yang berdampak pada suku bunga di pasaran. Ini dalam konteks spillover dari kondisi perekonomian dan sektor keuangan secara global.
Baca juga : Perluas Lini Produksi, Daihatsu Tambah Investasi Rp 2,9 Triliun
Seperti diketahui, Kemenkeu mencatat utang Pemerintah Indonesia menembus Rp 7,733,99 triliun sepanjang 2022, dengan rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 39,57 persen.
Rinciannya, dalam bentuk SBN mencapai Rp 6,846,89 triliun alias setara 88,53 persen utang Indonesia.
Sedangkan 11,47 persen sisanya dalam bentuk pinjaman, yakni Rp 19,67 triliun pinjaman dalam negeri dan Rp 867,43 triliun pinjaman luar negeri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya