Dark/Light Mode

Temukan Banyak Masalah

DEEP Dorong Parpol & Masyarakat Ikut Awasi Coklit Pemilu 2024

Minggu, 19 Februari 2023 20:49 WIB
Direktur DEEP Neni Nur Hayati (Foto: Istimewa)
Direktur DEEP Neni Nur Hayati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sesuai dengan  tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024, mulai 12 Februari sampai dengan 14 Maret 2023 dilakukan pencocokan dan penelitian (coklit) oleh Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), dengan mendatangi pemilih secara langsung.

Hasil pemantauan Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), masih ditemukan adanya problem berulang. Salah satunya adalah keterlambatan kelengkapan logistik coklit yakni stiker serta formulir model A daftar pemilih. Hal ini terjadi seperti di Jawa Barat dan DKI Jakarta, terutama di daerah yang terdampak bencana. Hal ini berdampak pada terhambatnya pelaksanaan coklit yang dilaksanakan Pantarlih.

Direktur DEEP Neni Nur Hayati berharap, KPU dapat memenuhi logistik hard copy formulir Model A daftar pemilih dan terdistribusi dengan baik kepada Pantarlih sampai tingkat bawah. Sehingga Pantarlih dapat bekerja secara optimal. Sebab, formulir Model A dan stiker adalah instrumen yang wajib dipegang Pantarlih sebagai bukti bahwa mereka telah melakukan coklit.

Baca juga : Sediakan Minyak Goreng Subsidi Ke Masyarakat, Ganjar Perketat Distribusi MinyaKita

“Saya berharap, proses pelaksanaan pemutakhiran daftar pemilih dapat berjalan secara komprehensif, akurat, dan mutakhir. KPU harus memenuhi ketersediaan hard copy Model A dan stiker coklit, juga dapat memerhatikan lokasi-lokasi yang terdampak bencana, proyek pembangunan, dan kelompok rentan harus dipastikan berjalan lancar,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (19/2).

Menurutnya, hal ini menjadi krusial untuk dipantau berapa kartu keluarga (KK) yang terdampak bencana, penyusunan daftar pemilih, dan pemetaan TPS. “Jangan sampai ada pemilih yang memenuhi syarat tidak terdata dan tidak terdaftar dalam data pemilih sehingga kehilangan hak pilihnya,” wanti-wanti Neni.

Di samping itu, DEEP juga mendapatkan banyak keluhan yang disampaikan PPS dan Pantarlih berkaitan dengan aplikasi coklit (e-coklit) yang kerap mengalami trouble dan error. Terutama berkaitan dengan perbaikan elemen data pemilih yang harus diinput melalui sistem serta Pantarlih yang tidak dapat menunjukkan SK saat bertugas melakukan coklit.

Baca juga : Masyarakat Lombok Dukung Sandiaga Uno Maju Pilpres

“Aplikasi coklit yang sering mengalami trouble dan sulit diakses Pantarlih dapat berpotensi coklit tidak berjalan sesuai dengan tahapan jadwal yang sudah ditentukan dan berdampak pada tidak akuratnya data pemilih hasil coklit. Dalam hal ini, Bawaslu harus dapat memastikan coklit dapat berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan tepat waktu. Jangan ada lagi pemilih yang invalid, data ganda, yang meninggal dan pindah masih tercatat sebagai pemilih,” tegas Neni.

Oleh karenanya, Neni mendorong partai politik dan seluruh lapisan masyarakat ikut serta mengawasi coklit Pemilu 2024, agar permasalahan klasik tidak kembali muncul dan dapat diantisipasi sejak dini. KPU tidak bisa bekerja sendirian tanpa adanya partisipasi dari masyarakat dan partai politik peserta Pemilu 2024.

Neni menerangkan, 18 partai politik dan 6 partai lokal Aceh yang menjadi peserta pemilu 2024 memiliki struktur keanggotaan partai sampai tingkah bawah. Hal ini dapat dioptimalkan untuk mengawal coklit yang dilakukan Pantarlih bisa berjalan akurat dan mutakhir untuk menciptakan DPT yang berkualitas serta komprehensif. Termasuk juga pemilih harus dapat terinformasi dengan baik. Sebab, kalau daftar pemilih tidak akurat, yang rugi juga adalah partai politik.

Baca juga : Korlantas Polri Dorong Masyarakat Taat Bayar Pajak

“Kami juga berharap, masyarakat dapat aktif dan melapor ke PPS setempat jika belum ada Pantarlih yang datang untuk mencoklit serta dapat menerima Pantarlih yang datang ke rumah dengan terbuka untuk melakukan coklit dan menempelkan stiker,” tutup Neni.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.