Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bendung Politik Identitas

Forum Penggerak Kebangsaan Magelang Raya Gelar Ngaji Kebangsaan

Minggu, 5 Maret 2023 13:09 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum Penggerak Kebangsaan Magelang Raya menggelar kegiatan Ngaji Kebangsaan yang berlangsung di Panggung Nusantara Kampung Dolanan Borobudur Dusun Sodongan Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Sabtu (4/3).

Kegiatan bertema "Stop Politik Identitas, Ancaman Persatuan dan Kesatuan NKRI" yang dihadiri 100 orang lebih itu digelar sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat luas untuk merekatkan persatuan dan kesatuan antar anak bangsa.

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai upaya membendung dan menghadapi gerakan politik identitas agar tercipta suasana kondusif jelang pemilu 2024.

Baca juga : Prudential Dorong Penetrasi dan Inklusi Asuransi Melalui Tenaga Pemasar Berkualitas

Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Ahmad Said Asrori mengatakan bahwa politik merupakan suatu ikhtiar dalam mencari solusi dalam segala bidang.

"Politik menurut hemat saya adalah suatu ikhtiar untuk mencari jalan keluar dan solusi dalam segala bidang. Oleh karena itu politik dibagi menjadi beberapa bidang. Dalam konteks kita sebagai warga bangsa terdapat politik kebangsaan seperti politik praktis yang dilaksanakan oleh para tokoh negarawan," kata Ahmad Said Asrori.

Pria yang juga merupakan salah satu Rais Syuriyah PBNU saat kepemimpinan Wapres KH Ma'ruf Amin sebagai Rais 'Aam PBNU 2015-2020 itu juga memberikan pandangannya soal politik identitas.

Baca juga : Politik Santun Airlangga Hartarto Kokohkan Nilai Kebangsaan

Menurutnya, politik identitas tidak salah jika diterapkan dengan benar dan tidak dikait-kaitkan dengan agama sebagai alat kampanye. Namun kenyataannya, hal ini dilakukan oleh segelintir pihak. 

Untuk itu dengan tegas, Ahmad Said Asrori menolak dengan keras politik identitas serta khilafah radikalisme dan terorisme.

Bahkan, ia juga siap menjadi pelopor gerakan merah putih bumikan pancasila perkuat nasionalisme dan kebangsaan.

Baca juga : DPRD Kota Bandung: Pembongkaran Bangunan Cagar Budaya Harus Dibawa ke Ranah Hukum

"Bagi sebagian kelompok ada yang menolak politik identitas, namun bagi saya politik identitas tidaklah salah. Karena politik identitas kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia bukan identitas secara etnis, agama ataupun golongan," jelasnya.

"Untuk itu, kami sepakat bahwa kami menolak politik identitas berdasarkan agama, karena Indonesia diperjuangkan dari berbagai elemen baik etnis maupun agama. Apabila agama digunakan sebagai alat kampanye maka akan berbenturan dengan partai maupun kelompok lain," tegasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Danramil Borobudur, Kapolsek Borobudur diwakili Aiptu Agus Susilo, Ketua Bawaslu Kab. Magelang M. Habib Shaleh, KH. Ahmad Labib Asrori selaku Pengasuh Pondok Raudhatut Thullab Tempuran Magelang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.