Istri Pejabat Pajak Wahono Saputro Juga Punya Saham Di 2 Perusahaan Minahasa Utara

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap nama pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu yang diduga satu geng dengan Rafael Alun Trisambodo. Pejabat tersebut adalah Wahono Saputro.

Komisi antirasuah menemukan, selain istri Rafael, istri Wahono juga memiliki saham di dua perusahaan yang memiliki perumahan seluas 6,5 hektare di Minahasa Utara.

"Kita lihat detailnya, ternyata ada lagi, bahwa perusahaan yang dua ini pemegang sahamnya selain istri RAT (Rafael), ada lagi istri orang pajak juga, kita sebut namanya, Wahono Saputro. Istrinya ada di sana bersama dengan istri RAT," ungkap Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dalam konferensi pers, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).

Baca juga : KPK Sebut Rafael Alun Punya Saham Di 6 Perusahaan

Temuan itu, katanya, tengah dipelajari oleh tim Direktorat LHKPN KPK. Wahono Saputro, pun akan segera diundang untuk diklarifikasi.

"Kemarin kita terbitkan surat tugas pemeriksaan LHKPN atas nama Saudara Wahono Saputro. Kebetulan beliau ada di Jakarta, jadi kita harapkan mungkin minggu depan kita undang untuk klarifikasi," bebernya.

Dalam LHKPN tahun 2021 yang diakses Rabu (8/3), Wahono tercatat menjabat Kepala Kantor Pajak Madya Jakarta Timur. Harta kekayaannya tercantum sebesar Rp 14 miliar.

Baca juga : KPK Sembunyikan Hasil Pemeriksaan Harta Rafael

Harta itu terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp 12.682.752.000. Aset tanah dan bangunan itu tersebar di Jakarta, Tangerang, hingga Kulon Progo.

Wahono juga tercatat memiliki tiga unit mobil dengan nilai total Rp 930 juta. Kemudian, harta bergerak lainnya senilai Rp 252.000.000 dan surat berharga senilai Rp 288.000.000.

Selain itu, Wahono juga memiliki aset kas dan setara kas senilai Rp 1.674.455.024. Tapi dia memiliki utang sebesar Rp 1.514.917.586.

Baca juga : KPK: Bukan Cuma Sambo, Banyak Pejabat Negara Punya Kekayaan Nggak Wajar

"Harta yang dilaporkan oleh saudara Wahono Saputro sekitar Rp14 miliar. Sekali lagi, bagi kami di LHKPN bukan besar atau kecilnya, tapi karena dia nyangkut di nama perusahaan ini, istrinya ada di sana bersama dengan istri RAT," tandas Pahala.

Berdasarkan penelusuran, Wahono pernah diperiksa KPK pada 2016. Saat itu, Wahono yang merupakan Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan DJP Khusus Direktorat Jenderal Pajak, diperiksa dalam kasus suap pajak.

Tersangkanya, eks Kasubdit Bukti Permulaan Pajak Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak Kemenkeu, Handang Soekarno dan Direktur Utama PT EK Prima Ekspor Indonesia Ramapanicker Rajamohanan Nair. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.