Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Klarifikasi Hoax Masuk PTN, Mau Masuk UGM Nggak Perlu Tes Di Yogya

Jumat, 24 Maret 2023 09:23 WIB
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (Foto: Dok. UGM)
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (Foto: Dok. UGM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berbagai hoax terkait peluang masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) merebak, seiring telah dibukanya pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), pada 23 Maret hingga 14 April 2023.

Terkait hal tersebut, Ketua Pelaksana Eksekutif Budi Prasetyo Widyobroto telah menyampaikan klarifikasi melalui sosialisasi daring Pendaftaran Uji Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2023 via YouTube, Rabu (22/3).

Ini penting, agar peserta SNBT 2023 tidak terjebak oleh hoax yang tak bertanggung jawab.

Berikut isu seputar Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023, yang telah diklarifikasi:

1. Takut kehabisan kursi ujian, karena peserta yang tidak lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), baru boleh mendaftar setelah 28 Maret.

Baca juga : Klarifikasi Ke KPK Bawa Bukti, Wamenkumham Sebut Etika Hukum Pelaporan Bersifat Rahasia

Klarifikasi:

Budi Prasetyo mengatakan, jika para siswa eligible diizinkan mendaftar SNBT, biasanya ada juga yang berpikir negatif.

Karena belum pengumuman, tapi sudah diminta mendaftar. Bisa-bisa SNPMB dibilang cari uang doang. Begitu seloroh Budi.

"Kebijakan ini justru melindungi, agar SNPMB tidak dibilang cari uang. Insya Allah tidak masalah," ujar Budi.

Budi menambahkan, total siswa yang mendaftar SNBP, jumlahnya 663 ribu. Sementara yang diterima, kurang lebih hanya 140 ribu.

Baca juga : 7 Jam Diklarifikasi, Kepala Bea Cukai Makassar Ngerasa Difitnah

Karena itu, waktu pendaftaran 28 Maret sampai 14 April dirasa cukup untuk mengakomodir siswa eligible yang tidak lolos SNBP.

"Kami juga sudah menyiapkan ruang ujian yang tidak lagi menerapkan protokol Covid-19," tuturnya.

2. Yang daftar duluan, memiliki peluang lebih tinggi untuk masuk PTN.

Klarifikasi:

"Apakah kalau yang mendaftar di awal itu, kemungkinan diterimanya lebih tinggi dibanding yang di akhir? Jawabannya tidak," tegas Budi.

Baca juga : Sangkal Terima Gratifikasi Rp 15 M, Saiful Ilah: Nggak Mungkin!

3. Perlu datang ke pusat UTBK untuk meningkatkan peluang masuk PTN. Misalnya, kalau mau masuk ke Institut Teknologi Surabaya (ITS) atau Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, akan lebih mudah diterima kalau tesnya juga di pusat UTBK ITS atau UGM.

Klarifikasi:

"Itu tidak benar. Kami imbau adik-adik semuanya, agar mendaftar di pusat UTBK terdekat dari rumah. Kecuali, adik-adik punya tujuan lain. Kesempatan untuk pergi ke Surabaya atau Yogya, misalnya," terang Budi.

"Tapi, tolong, itu jangan dipakai alasan bahwa kalau mau diterima di ITS, kemungkinan diterimanya akan lebih besar, kalau tesnya di ITS juga. Itu jangan. Tidak seperti itu," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.