Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Hubungan Presiden Jokowi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diisukan merenggang usai Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Namun, kabar itu langsung terbantahkan saat keduanya memamerkan kemesraan saat blusukan bareng, di Boyolali, Jawa Tengah, kemarin. Sebelumnya, Jokowi dan Ganjar juga pamer kemesraan saat Jumatan bareng dan blusukan bareng di Solo.
Keakraban Jokowi dengan Ganjar yang dimulai sejak Kamis lalu itu, berlanjut saat keduanya blusukan ke pasar tradisional, kemarin. Jokowi dan Ganjar mengawali kegiatan dengan berkunjung ke Pasar Selo, Boyolali. Keduanya tiba di lokasi sekitar pukul 8.30 pagi. Yang menarik, dalam kunjungan ini, keduanya begitu mesra, duduk dalam satu mobil sedan hitam berpelat "Indonesia".
Jokowi yang mengenakan kemeja putih yang digulung sesiku keluar mobil berbarengan. Jokowi lewat pintu mobil kiri, sementara Ganjar yang mengenakan seragam dinas cokelat, keluar di sisi kanan.
Ganjar mengikuti langkah Jokowi memasuki area pasar. Di dalam pasar, keduanya berjalan beriringan sembari menyapa para pedagang. Keduanya mengobrol dan saling merespon. Sesekali mereka berdua tertawa lepas bersama saat mengecek harga-harga bahan pokok.
Keakraban ini kembali tampak saat keduanya meninjau Pasar Cepogoh. Di kedua pasar itu, Jokowi membagikan Bantuan Modal Kerja (BMK) ke pedagang kaki lima, serta menyerahkan Bantuan Tunai Langsung (BTL) ke para pedagang pasar.
Usai sidak, Ganjar dan Jokowi kembali masuk ke mobil yang sama. Kali ini, Ganjar masuk di pintu depan mobil kepresidenan, sementara Jokowi duduk di belakang sisi kanan. Momen kebersamaan dirinya dengan orang nomor satu di Indonesia itu, kemudian diunggah Ganjar di akun media sosialnya, kemarin. Dalam tiga foto yang diunggah Ganjar, salah satunya tampak momen dirinya semobil dengan Jokowi.
Ganjar berada di kursi depan, sementara Jokowi berada di kursi belakang. Di foto lain, Ganjar tampak tersenyum lebar sambil menyapa masyarakat.
Baca juga : Jokowi Pastikan Warga Terima Bantuan Pangan
Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menjelaskan, selama kunjungan di Jawa Tengah, Ganjar terus mendampingi Presiden.
"Bukan sekarang saja bersama-samanya, tapi kalau Presiden ke Jawa Tengah, Pak Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah selalu mendampingi," kata Bey, kepada wartawan, kemarin.
Pertemuan Jokowi dengan Ganjar terpantau saat keduanya berada di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (6/4) sore. Saat itu, Ganjar yang tampil dengan pakaian adat Samin lengkap dengan ikat kepala, menyambut kedatangan Jokowi yang menumpang pesawat Kepresidenan RI-1. Ini adalah pertemuan pertama kali keduanya setelah heboh pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Turun dari pesawat, Jokowi lalu menyalami Ganjar sambil tersenyum. Ganjar pun ikut tersenyum lebar. Keduanya lalu berjalan sambil asyik mengobrol menuju ruang transit. Obrolan berlanjut di ruang transit VVIP. Keduanya berada di sana selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu, Jokowi menuju kediamannya. Sementara Ganjar menginap di hotel di Solo untuk mengikuti kegiatan bersama Presiden.
Momen pertemuan dengan Jokowi itu, kemudian dipamerkan Ganjar di akun Instagram miliknya. "Sugeng rawuh Bapak Presiden Jokowi di Solo,” tulis Ganjar.
Keesokan harinya, Ganjar dan Jokowi kembali bertemu. Kali ini, keduanya bertemu saat Jumatan bareng di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo. Jokowi datang bersama putra sulungnya yang juga Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan cucunya, Jan Ethes. Jokowi datang duluan. Setelah itu, Ganjar menyusul mendekat ke arah Jokowi. Jokowi terlihat mendengarkan sambil menuntun Jan Ethes. Di dalam masjid, Jokowi duduk bersampingan dengan cucunya dan juga Ganjar.
Seusai Salat Jumat, Ganjar mengungkap isi obrolan dengan Jokowi. Ketika ditanya soal obrolannya, Ganjar menyebut hanya soal yang ringan-ringan saja.
Baca juga : 5 Hari Di Jateng, Jokowi 6 Kali Bareng Ganjar
"Pak Presiden kayaknya mau kangen-kangenan sama cucu, jadi mau jalan-jalan," ungkap Ganjar.
Saat ditanya apakah ada perbincangan khusus dengan Jokowi, Ganjar menggelengkan kepala. "Saya diminta Pak Presiden, jelang Lebaran, untuk mengecek pariwisata dan jalan-jalan," ujar Ganjar. "Saya mau jalan, ke arah Barat-Timur sekitar Solo untuk mengecek jalan, pasar-pasar, mal-mal yang mulai ramai jelang Lebaran," lanjut Ganjar.
Menanggapi momen-momen pertemuan Jokowi dan Ganjar ini, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai kebersamaan Jokowi dan Ganjar itu menepis isu hubungan Jokowi dan Ganjar sedang renggang. Menurut Adi, dalam pertemuan itu, Jokowi kembali menampilkan gimmick yang kerap ditunjukkan Jokowi saat bertemu Ganjar, yaitu naik mobil bareng.
"Pertemuan mereka di Solo, salat bersama, dan saat blusukan ini, menjadi sinyal bahwa hubungan keduanya mulai membaik kembali," kata Adi, saat dikontak Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Adi, kebersamaan itu juga menunjukkan kepada publik bahwa keduanya masih seirama, tak ada perbedaan pandangan. Kata dia, pesan ini penting karena bagaimanapun, pendukung Jokowi banyak yang mendukung Ganjar.
"Kalau Jokowi dan Ganjar sudah satu frekuensi, pendukung Jokowi pasti ikut semua," ungkapnya.
Adi menambahkan, dalam berbagai kesempatan, Jokowi memang memberikan pesan tersirat mendukung Ganjar. Mulai dari omongan rambut putih, sampai acara panen padi di Kebumen. Pernah juga saat menghadiri puncak HUT ke-77 PGRI di Kota Semarang (3/12/2022) lalu. Bahkan keduanya tak hanya semobil. Namun, juga tampak selaras mengenakan batik, dan keduanya pun satu pesawat menuju Solo.
Baca juga : Elektabilitasnya Dibilang Anjlok, Ganjar Ketawa
Perihal pendukung Jokowi masih mendukung Ganjar itu masih tergambar dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis, Minggu lalu. Dalam survei terbaru itu, masih tergambar, pemilih Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 memilih Ganjar di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengungkapkan sebanyak 39,3 persen pemilih Jokowi dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, memilih Ganjar Pranowo. "Pemilih Jokowi-Ma'ruf itu cenderung pilihannya sementara ini masih banyak ke Ganjar Pranowo," kata Djayadi.
Sementara pemilih Jokowi yang memilih Prabowo Subianto sebanyak 30,8 persen. Sisanya sebanyak 16,9 persen memilih Anies Baswedan dan sebanyak 13 persen belum menentukan pilihan.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyampaikan hal senada. Kata dia, Jokowi tak akan sampai hati untuk "menghukum" Ganjar gara-gara penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20. Menurut dia, penolakan tersebut bukan merupakan sikap pribadi Ganjar, melainkan agenda besar PDIP yang ingin menunjukkan loyalitasnya terhadap nilai-nilai Soekarnoisme yang antikolonial.
Karena itu, Jokowi akan memahami bahwa ini bagian dari manuver politik. "Sehingga kecil kemungkinan Jokowi akan menghukum Ganjar," kata Umam, kemarin.
"Artinya, Jokowi sudah paham strategi itu, namun ada miskalkulasi terkait sikap dan keputusan FIFA (membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20)," ujar Umam.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya