Dark/Light Mode

Kebijakan Pemerintah Kurangi Jumlah Arus Balik Hindarkan Masyarakat Dari Macet Luar Biasa

Rabu, 26 April 2023 07:56 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Divhumas Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Divhumas Polri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, kebijakan pemerintah yang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menekan jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan pada masa arus balik Lebaran.

Setelah diumumkannya kebijakan itu, Sigit menyebut, setidaknya terdapat penurunan sekitar 13 persen jumlah pemudik yang melakukan perjalanan saat prediksi puncak arus balik saat ini.

"Upaya dari pemerintah dengan mengumumkan untuk menghindari atau memilih untuk tidak balik mudik di tanggal 24-25 April yang diprediksi menjadi puncak arus balik ini, kita lihat dari hasil rapat bahwa imbauan tersebut cukup berdampak. Karena di perhitungan tadi terjadi penurunan 13 persen, dari angka semula," ujar Sigit, di Tol Cikampek KM 62, Selasa (25/4) malam.

Baca juga : Rasakan Mudik Tahun Ini Lebih Baik, Masyarakat Apresiasi Polri

Dengan adanya kebijakan itu, Sigit mengatakan, kekhawatiran soal melonjaknya volume kendaraan saat arus balik Lebaran 2023 dapat terhindarkan. Soalnya, waktu kembali pemudik tidak dilakukan secara berbarengan atau di waktu yang sama.

"Kalau 203 ribu semuanya turun, tentunya kondisi akan sangat padat, walaupun kita gunakan one way ataupun rekayasa lain tetap akan terjadi kemacetan," beber Sigit.

Sigit menegaskan, dengan strategi dan upaya pemerintah, masyarakat dapat terhindar dari potensi kemacetan yang terjadi.

Baca juga : DPR Sarankan Pemerintah Pakai Cara Luar Biasa Basmi Teroris Papua

"Sehingga pada saat balik ini pun masyarakat betul-betul bisa terlayani dan bisa kita hindarkan terjadinya crowded, kemacetan luar biasa. Yang tentunya akan mengganggu perjalanan masyarakat yang akan balik ke Jakarta," bebernya.

Sigit juga memastikan, personel kepolisian telah melakukan upaya pengaturan terkait rest area yang sewaktu-waktu penuh, sehingga menyebabkan kemacetan.

"Yang jelas dari petugas sudah mengatur rest area mana yang masih diizinkan untuk dibuka. Namun juga akan ada kebijakan menutup Rest Area tersebut yang memang dirasa sudah padat untuk dialirkan ke rest area lain. Petugas di lapangan akan berikan petunjuk dan informasi. Sehingga masyarakat tidak kebingungan pada saat akan ambil keputusan untuk istirahat," tutup Sigit. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.