Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Warning Dari Pemerintah
Turis Ugal-ugalan Di Bali Bisa Masuk Daftar Hitam
Jumat, 17 Maret 2023 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengawasi sistem pariwisata di Bali. Kehadiran banyak turis memang baik untuk mendongkrak pariwisata, tapi bukan berarti turis seenaknya ugal-ugalan alias melanggar aturan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan, pembentukan Satgas untuk mencegah pelanggaran yang belakangan kerap dilakukan sebagian turis di Bali.
Menparekraf Sandiaga Uno mengingatkan, seluruh turis, baik lokal maupun asing, harus mematuhi aturan.
Baca juga : Lestari Minta Pemerintah Konsisten Tegakan Aturan Di Kawasan Wisata
“Ada larangan untuk sewa motor (di Bali) ini dilakukan karena banyak keluhan dan pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang melibatkan wisatawan mancanegara,” ujar Sandiaga, saat memberi keterangan pers, kemarin.
Menurutnya, progres Satgas akan dievaluasi lagi. Termasuk soal kebijakan larangan sewa motor bagi turis asing. Satgas terdiri dari personel sejumlah lembaga terkait.
“Satgas sudah terbentuk, selanjutnya kami akan tinjau dengan baik, (dari) lintas (lembaga) Bali Tourism World, pusat (Kemenparekraf) dan daerah,” beber Sandiaga.
Baca juga : Erick: Piala Dunia U-20 Di Bali, Bisa Bangkitkan Pariwisata Olahraga
Satgas akan memantau aktivitas pariwisata di Bali dari berbagai sisi. Melalui pemantauan itu, wisatawan yang datang ke Bali diharapkan bisa menikmati potensi wisata Pulau Dewata dengan tetap mematuhi aturan. Ada juga sanksi tegas bagi pelanggar.
“Jika tidak mengikuti peraturan dan kerap melakukan pelanggaran, akan disanksi tegas. Kalau beberapa kali membuat onar, kami tak segan mendeportasi dan memasukan ke daftar hitam wisatawan tersebut,” tegas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelum membentuk Satgas, pihaknya telah menggelar forum grup diskusi yang melibatkan perwakilan wisatawan. Dari forum itu, diperoleh penjelasan bahwa turis asing hanya menggunakannya saat tertentu.
Baca juga : Pemerintah Bersih Dan Bebas Korupsi
“Mereka menyewa motor melalui ojek online, sebagian wisatawan menggunakan point to point,” ucapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya