Dark/Light Mode

JAMMI Puji Kedekatan Pangdam Brawijaya Dengan Pesantren

Jumat, 12 Mei 2023 21:57 WIB
Pangdam V Brawijaya, Farid Makruf saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Pangdam V Brawijaya, Farid Makruf saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI) mengapresiasi kedekatan Pangdam V Brawijaya, Farid Makruf dengan para ulama di pondok pesantren.

Koordinator nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi menilai kedekatan Pangdam Brawijaya ini dapat semakin menguatkan tenun kebangsaan antara ulama dan umara.

"Penting bagi para pihak seperti Pangdam V Brawijaya sebagai representasi umara memiliki kedekatan secara sosial maupun emosional dengan para ulama di pesantren," kata Irfaan dalam keterangannya, Jumat (12/5).

Baca juga : Sayang Ke Babinsa, Pangdam V Brawijaya Pemimpin Militer Teladan

Apalagi, upaya Pangdam V Brawijaya ini menjadi sinyal kuat bagi para perusuh kebangsaan yang menjadi penumpang gelap dalam gelaran pesta demokrasi yang akan segera dilaksanakan.

"Kita membutuhkan kebersamaan TNI dan ulama untuk mengantisipasi penumpang gelap demokrasi yang ingin merusak persatuan dan kesatuan NKRI," ujarnya.

Menurut Irfaan, selain kehadiran Pangdam V Brawijaya di acara halal bi halal yang dilaksanakan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama se-Malang Raya, Farid Makruf juga menggagas pesantren kilat bagi puluhan prajurit TNI Agkatan Darat di bulan Ramadan lalu.

Baca juga : KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Suap Pengurusan Perkara Di MA

Kegiatan seperti Pesantren Kilat yang dilaksanakan di Pesantren An-Nuriyah, Kaliwaning Jember itu, dalam pandangannya dapat memupuk ukhuwwah Islamiyyah sekaligus ukhuwwah watoniyyah.

"Tak diragukan lagi, komitmen Pangdam V Brawijaya, Pak Farid Makruf kepada agama dan ulama. Kegiatan pesantren kilat misalnya, menegaskan para prajurit TNI AD satu komando dengan para ulama dalam membela negara Indonesia, yakni membela negara dari segala bentuk ancaman karena membela negara bagian dari iman. Hubbul waton minal iman," sambungnya.

Dia mengemukakan, dengan pelajaran-pelajaran kitab kuning, diyakini semakin menguatkan kecintaan para prajurit kepada tanah air dan agama.

Baca juga : Menhub Cek Kesiapan Bandara Hingga Dermaga Di Labuan Bajo

"Islam dan Indonesia selalu berada dalam satu tarikan napas. Islam sebagai agama pemberi keselamatan (salam). Sedangkan Indonesia sebagai rumah keselamatan. Rumah kedamaiannya (darus salam)," jelasnya.

Dia pun menegaskan, Indonesia bukan darul Islam (negara agama), tapi akan selalu menjadi darus salam (negara damai) bagi seluruh umat muslim juga bagi semua umat beragama. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.