Dark/Light Mode

Tekan Angka Stunting Dan Gizi Buruk

Ganjar Kembangkan Pilot Project Beras Fortifikasi

Sabtu, 13 Mei 2023 17:25 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowomemaparkan perkembangan pemberian beras fortifikasi Jawa Tengah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (11/5) siang. (Foto: Ist)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowomemaparkan perkembangan pemberian beras fortifikasi Jawa Tengah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (11/5) siang. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka menurunkan angka stunting dan gizi buruk pada anak, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong perkembangan pilot project penanganan stunting melalui program beras fortifikasi. 

Hal itu disampaikan Ganjar, saat memaparkan perkembangan pemberian beras fortifikasi Jawa Tengah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (11/5) siang.

Program pilot project beras fortifikasi merupakan kerja kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi DIY, UGM dan Bank Jateng. Program ini difokuskan untuk menurunkan angka stunting yang menjadi salah satu indikator kemiskinan daerah.

Baca juga : Relawan, Santri Dan Masyarakat Cianjur Doakan Ganjar Menang Di Pilpres 2024

"Maka kolaborasi dari beberapa pihak ada dari kampus, dari pemerintah termasuk kabupaten kota, termasuk komunitas, harapan kita stunting ini sedang kita keroyok," ujar Ganjar di lokasi.

Sejak diluncurkan Ganjar pada saat musrenbang Februari 2023 lalu, sudah 2 ton beras fortifikasi disalurkan kepada ibu hamil untuk mencegah stunting dan gizi buruk pada anak.

Seiring waktu, beras fortifikasi sebagai pilot project juga melibatkan 500 ibu hamil, 253 desa dan 5 kabupaten di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Brebes, Kabupaten Blora, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Temanggung.

Baca juga : Novel Angsa Dan Kelelawar Ketuk Para Pecinta Misteri

Ganjar mengatakan, data-data akurat dan riset terkini terkait jumlah ibu hamil dan balita di setiap daerah menjadi penting untuk terus dilakukan agar program beras fortifikasi bisa berjalan lancar dari seluruh pihak yang berkolaborasi.

"Kita memastikan ibu-ibu hamil wabil khusus asupan gizinya itu harus bagus, diperiksa rutin, sehingga mereka yang berpartisipasi harapan kita juga memberikan catatan data seakurat mungkin," kata Ganjar.

Namun upaya Ganjar menekan angka stunting dan gizi buruk tidak hanya melalui beras fortifikasi saja. Pada kesempatan itu, Ganjar turut menyampaikan program perbaikan gizi melalui pengembangan telur omega yang dilakukan Fakultas Pertanian UGM.

Baca juga : PDIP Senang PPP Sehati Dukung Ganjar, Kedua Parpol Segera Ketemuan

Menurut pria berambut putih itu, metode-metode kolaborasi antar pemerintah dengan pihak lain atau keroyokan dalam menyelesaikan persoalan seperti beras fortifikasi sangat diperlukan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.

"Metode lain non beras fortifikasi, barangkali ada yang lain maka kita dorong. Dulu dari Fakultas Peternakan UGM juga ada telur omega, ini juga kandungan gizinya bagus," jelas Ganjar.

"Model keroyokan inilah yang kita harapkan bisa kita melakukan percepatan penurunan angka stunting," lanjut Ganjar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.