Dark/Light Mode

Bamsoet Sosialisasi Empat Pilar MPR Dan Konsolidasi Kader Golkar Purbalingga

Senin, 22 Mei 2023 12:58 WIB
Ketua MPR/Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (tengah) melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR dan konsolidasi kader, di DPD II Partai Golkar Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu malam (21/5). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR/Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (tengah) melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR dan konsolidasi kader, di DPD II Partai Golkar Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu malam (21/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR dan konsolidasi kader, di DPD II Partai Golkar Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu malam (21/5). Dalam acara ini, Bamsoet berbicara yang akrab disapa Bamsoet ini tantangan kebangsaan dan juga bagi Partai Golkar di Pemilu 2024.

Untuk internal partai, Bamsoet menegaskan, Golkar pada saatnya akan segera memutuskan akan berkoalisi dengan siapa terkait kontestasi pemilihan presiden/wakil presiden 2024. Bamsoet meminta para kader tetap semangat dan mulai memanaskan mesin partai hingga akar rumput di desa-desa. Rebut hati rakyat dengan berbagai program dan kerja nyata.

Baca juga : Bawaslu Mitigasi Risiko Kerawanan

Untuk masalah kebangsaan ini, Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini mengingatkan, Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan. Baik tantangan yang muncul dari faktor internal maupun eksternal. Salah satunya, melemahnya pemahaman terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa. Khususnya, di kalangan generasi muda bangsa. 

Merujuk hasil survei yang dirilis 17 Mei 2023, Setara Institute dan INFID (Forum on Indonesian Development) mengungkapkan, 83,3 persen pelajar SMA berpandangan bahwa Pancasila adalah ideologi yang tidak permanen atau dapat digantikan. Sementara, hasil survei Pusat Studi Kebangsaan Indonesia dan Litbang Kompas pada Januari 2023 mengungkap, 86,1 persen mahasiswa tidak setuju jika Pancasila diganti. Lalu, survei SMRC pada Juni 2022 menyatakan, 82 persen masyarakat menganggap Pancasila sebagai ideologi negara tidak boleh diubah.

Baca juga : Bamsoet Ingatkan Ancaman Dekadensi Moral Generasi Muda Bangsa

"Fenomena tersebut mengisyaratkan setidaknya dua hal penting. Pertama, bahwa proses internalisasi Pancasila belum sepenuhnya menjangkau generasi muda bangsa, khususnya kalangan pelajar SMA. Kedua, bahwa persepsi dan sikap generasi muda terhadap ideologi negara masih bersifat labil, sehingga perlu untuk terus dibangun dan dikembangkan," ujar Bamsoet.

Ketua DPR ke-20 ini mengingatkan, tantangan kebangsaan lainnya adalah adanya potensi konflik horizontal di tengah kontestasi politik. Sejarah mencatat, pada setiap penyelenggaraan Pemilu, selalu meninggalkan residu persoalan. Misalnya pada penyelenggaraan Pilpres 2019, kerusuhan massa yang terjadi pasca-penetapan hasil penghitungan dan perolehan suara nasional, telah menyebabkan sembilan orang menjadi korban tewas.

Baca juga : Bamsoet Dorong Sosialisasi 4 Pilar MPR Di Platform Media Sosial

"Menyongsong penyelenggaraan Pemilu Serentak dan Pilkada Serentak 2024, kita harus menghindarkan paradigma klise, ketika kontestasi politik menjadi pemantik lahirnya konflik horizontal. Kontestasi politik tidak boleh memicu polarisasi masyarakat pada dua kutub yang berseberangan, baik sebelum, selama, hingga pasca penyelenggaraan Pemilu," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.