Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sambangi Markas NU, Pimpinan Muhammadiyah Bahas Pemilu 2024

Kamis, 25 Mei 2023 15:13 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyambangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Kamis (25/5)
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyambangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Kamis (25/5)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyambangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta.

Haedar datang untuk bersilaturahmi dengan pimpinan PBNU.

Setibanya, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima langsung kedatangan rombongan PP Muhammadiyah di lantai 3 Gedung PBNU.

Setelah pertemuan, para pimpinan kedua ormas Islam terbesar di Indonesia ini membuat pernyataan bersama.

Kedua pimpinan ormas Islam ini sepakat untuk mengedepankan kepemimpinan moral menjelang Pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Baca juga : KPU, DPR Dan Pemerintah Bahas PKPU Kampanye

Menurut Gus Yahya, kepemimpinan moral sangat diperlukan dalam politik agar para politisi tak hanya mengedepankan kepentingan-kepentingan pragmatis.

"Dalam politik ini perlu ada kepemimpinan moral supaya tidak disetir dengan kepentingan-kepentingan pragmatis," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di lobi PBNU , Kamis (25/5).

Ke depan, PBNU dan Muhammadiyah akan melanjutkan diskusi-diskusi untuk menindaklanjuti pertemuan pada hari ini.

Gus Yahya berharap bisa membangun strategi bersama agar bisa berpengaruh atas berbagai macam isu yang berkembang.

"PBNU dan Muhammadiyah akan terus melanjutkan diskusi-diskusi ini. Karena kalau soal komunikasi langsung sudah biasa, tapi kita ingin bersama-sama mencari strategi untuk menciptakan momentum, mudah-mudahan bisa berpengaruh," kata Gus Yahya.

Baca juga : IKA UNPAD Pastikan Netral Pada Pemilu 2024

Selain isu politik, PBNU dan Muhammadiyah juga akan menjalin kerja sama dalam membangun strategi ekonomi yang lebih berkeadilan.

Gus Yahya mengakui, pihaknya akan belajar dari Muhammadiyah tentang kerja-kerja administrasi organisasi dan pelayanan terhadap umat.

"Saya kira, ini akan menjadi ladang khidmah yang sangat subur bagi NU dan Muhammadiyah. Kami berterima kasih sekali. Mudah-mudahan ini menjadi kunjungan yang berkah," harap Gus Yahya.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof H Haedar Nashir mengatakan, kepemimpinan moral diharapkan untuk menjadikan Pemilu 2024 lebih bermartabat.

Kepemimpinan moral itu, jelasnya, melahirkan arah dan visi kebangsaan yang jelas sehingga kontestasi politik tak hanya berupa ajang mencapai kekuasaan semata.

Baca juga : Buka Kongres GAMKI, Menpora Ajak Pemuda Peran Aktif Di Pemilu 2024

"Tapi ada visi kebangsaan apa yang mau dibawa, diwujudkan yang berangkat dari fondasi yang diletakkan para pendiri bangsa," tutur Haedar.

Ia menjelaskan, kepemimpinan moral yang disepakati itu diharapkan mampu menyetir kontestasi politik menjadi lebih baik. Siapa pun pemimpin negeri ini yang terpilih, maka dia akan menjadi satu kepemimpinan yang sadar atas perilaku baik dan buruk.

"Kami sebagai kekuatan keagamaan kemasyarakatan yang non-politik praktis punya panggilan moral, hadir tanpa merasa paling benar sendiri," tegas Haedar.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.