Dark/Light Mode

Untungkan Daerah

OSO Dukung Dibukanya Keran Ekspor Pasir Laut

Sabtu, 3 Juni 2023 08:00 WIB
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) bersama Presiden Jokowi usai menghadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/6). (Foto: Ist)
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) bersama Presiden Jokowi usai menghadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/6). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta, mendukung keputusan pemerintah kembali membuka keran ekspor pasir laut ke luar negeri. Menurut dia, hal tersebut tak akan merusak lingkungan, tapi menambah kesejahteran masyarakat daerah.

"Yang diekspor adalah sedimen pasir yang menyebabkan pendangkalan laut di sejumlah wilayah. Jadi, ekspor pasir laut itu diinginkan oleh semua daerah. Mereka menginginkan pasir di sungai dan laut yang dangkal (dikeruk)," kata OSO, sapaan Oesman Sapta, usai menghadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/6).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, dirinya banyak menerima keluhan dari daerah terkait pendangkalan laut, yang menyebabkan pelayaran terhambat. Pendangkalan laut tersebut menyebabkan kapal kapal besar tidak bisa melintas.

Baca juga : OSO Dukung Pemerintah Buka Keran Ekspor Pasir Laut

"Di sejumlah daerah di Kalimantan Barat (Kalbar), sudah ratusan tahun, kapal yang dapat melintasi hanya 3000 ton (berat) kapalnya, sementara jumlah penduduknya sudah 5-6 juta. Bagaimana melayaninya," kata dia.

Bila tidak dikeruk, sambung dia, pendangkalan laut akan terus terjadi, serta semakin memperparah dan membahayakan pelayaran. Karenanya, ia mendukung, kebijakan pengerukan pasir laut, agar hasilnya bisa dijual dan memiliki nilai ekonomi.

"Jual saja (pasir laut), hasilnya untuk membangun pelabuhan, membangun berbagai infrastruktur lain, untuk peningkatan perekonomian masyarakat," tegas Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Periode 2017-2019 ini.

Baca juga : Alumni UI Garda Pancasila Akan Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo, 4 Juni 2023

OSO juga membantah, isu yang menuding pembukaan keran ekspor pasir laut akan memperparah kerusakan lingkungan. Kata dia, pemerintah pasti melakukan pengawasan terhadap implementasi kebijakan tersebut, dan tidak ada lingkungan yang rusak akibat pengerukan pasir laut.

"Saya mau tanya lingkungan yang mana yang rusak. Dia nggak ngerti lingkungan. Masa pasir itu menumpuk di daerah Singapura kita makin kejepit. Daratannya makin lama pindah ke tempat kita," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, keputusan pemerintah membuka kembali ekspor pasir laut, untuk mengatasi penumpukan sedimen laut. Menurutnya, saat ini terjadi pendangkalan laut di sejumlah titik akibat penumpukan sedimen tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.