Dark/Light Mode

HUT PPDI Jateng Ke 17 Dan Pelantikan Pengurus

Ganjar: Kepala Desa, Perangkat Desa Dan Masyarakat Harus Kompak!

Rabu, 21 Juni 2023 09:36 WIB
Persatuan Perangkat Desa Indonesia PPDI Provinsi Jawa Tengah Memperingati Hari Lahir PPDI ke 17 sekaligus melantik sejumlah PPDI Jawa Tengah di Alun-Alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Selasa (20/6). (Foto: Ist)
Persatuan Perangkat Desa Indonesia PPDI Provinsi Jawa Tengah Memperingati Hari Lahir PPDI ke 17 sekaligus melantik sejumlah PPDI Jawa Tengah di Alun-Alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Selasa (20/6). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Provinsi Jawa Tengah Memperingati Hari Lahir PPDI ke 17 sekaligus melantik sejumlah PPDI Jawa Tengah di Alun-Alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Selasa (20/6).

Ribuan pengurus perangkat desa dari 35 kota/kabupaten se Jawa Tengah hadir dalam kegiatan tersebut. Selain itu, tampak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Kabupaten Wonosobo Afif Nuhidayat ditemani Ketua Umum PPDI Pusat Moh Tahril hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan pentingnya kekompakan antar kepala desa, perangkat desa dan masyarakat dalam percepatan pembangunan di level pedesaan.

"Kalo antara kepala desa, perangkat desa dan masyarakat semua kompak InshaAllah percepatan pembangunan di level pedesaan juga akan cepat," kata Ganjar.

Sebelumnya provinsi Jawa Tengah sudah mengalokasikan bantuan anggaran sebesar 1,7 triliyun pada tahun ini, naik 100 miliyar dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1,6 triliun.

Baca juga : Ganjar Ajak Perangkat Desa Sejahterakan Masyarakat Lewat Model Padat Karya

Untuk itu, dirinya menghimbau untuk menggunakan anggaran yang sudah disediakan dikelola dengan baik, efektif dan tepat sasaran. Terutama dalam penyaluran program prioritas Jawa Tengah, yakni penurunan angka kemiskinan dan stunting.

"Saya titipkan program yang menjadi konsentrasi kita hari ini, satu penurunan angka kemiskinan ekstrem, kedua adalah stunting. Ini yang kita kerjakan betul dan masih kita proses, maka kontribusi dari teman-teman perangkat desa menjadi sangat penting karena mereka yang paham betul data yang ada di wilayahnya masing-masing," jawab Ganjar.

Ganjar menilai, banyak model penggunaan anggaran yang bisa terapkan, salah satunya model padat karya, terutama dengan mempekerjakan keluarga miskin.

"Kemudian cara mengerjakannya juga bagus karena beberapa desa menggunakan anggaran ini dieksekusi dengan model padat karya sehingga banyak orang bekerja. Apalagi jika keluarga miskin keluarganya ikut bekerja sehingga pendapatannya meningkat itu bisa menjadi salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengurangi kemiskinan," lanjut Ganjar.

Dengan dilantiknya kepengurusan PPDI masa bhakti 2023-2028 Ganjar berharap PPDI segera merancang program agar bisa diimplementasikan sesegera mungkin.

Baca juga : Senator Puas Kerja Sama Dan Respons Kementan

"Harapannya pengurus PPDI segera membuat program, terutama prioritas yang tadi saya tekankan, kemiskinan dan stunting. Kemudian digitalisasi desa segera dilakukan agar layanan masyarakat lebih baik," pungkas Ganjar.

Ketum PPDI Pusat Moh Tahril mengungkapkan peringatan hari lahir dan pelantikan pengurus masa bhakti 2023-2028 ini dapat menjadi momentum percepatan arah pembangunan nasional yang dimulai dari level desa.

"Dengan keberadaan PPDI, semoga arah perjuangan PPDI untuk kesejahteraan masyarakat dan anggota juga bisa memberikan warna pembangunan nasional secara umum, khususnya 85 persen yang ada di desa bisa terwujud," kata Tahril.

Untuk itu Tahril menghimbau kepada seluruh perangkat desa untuk bekerja secara optimal, profesional dan jujur agar seluruh bantuan dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.

"Layani masyarakat desa dengan baik dan santun sehingga masyarakat bisa tefasilitasi secara optimal kebutuhannya terutama untuk layanan kepengurusan yang paling krusial," lanjutnya.

Baca juga : Doa Ketika Turun Hujan Dalam Bahasa Arab Lengkap Dengan Artinya

Sementara, Bupati Kabupaten Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan tantangan yang dihadapi Jawa Tengah khususnya Kabupaten Wonosobo untuk menjawab persoalan kemiskinan, open defecation free (ODF) dan stunting yang terjadi.

Sehingga dibutuhkan keterlibatan dan kekompakkan dari seluruh perangkat desa dalam menyelsaikan persoalan tersebut.

"Tantangan terbesar kita di depan adalah menyangkut kemiskinan ekstrem, stunting dan ODF. Perangkat desa tentu menjadi ujung tombak berbagai penanganan yang ada di daerah," ungkap Afif.

Afif berharap PPDI harus menunjukkan eksistensinya untuk melayani masyarakat secara optimal guna mempercepat realisasi yang ditargetkan Gubernur Jawa Tengah, yakni ODF pada bulan September 2023 dan 'zero' kemiskinan ekstrem 2024.

"Kita harus menyatukan visi dan pandangan agar kegiatan ini jadi momentum untuk bangkit agar tahun ini. PPDI harus bisa menujukkan kinerja yang semakin baik dari tahun ke tahun karena tahun ini adalah tahun percepatan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting kita harus gercep dan gaspol, dengan kekuatan yang ada saya yakin kita bisa menyelsaikannya secara optimal," jawab Afif.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.