Dark/Light Mode

Dikatain Anak Ingusan, Gibran Bilang Makasih

Jumat, 30 Juni 2023 08:10 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Antara)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersikap elegan ketika dikatain anak ingusan oleh politisi senior PDIP Panda Nababan. Putra sulung Presiden Jokowi itu menjawab ledekan Panda dengan bilang terima kasih.

Pernyataan Panda yang mengatai Gibran anak ingusan terucap dalam talkshow di kanal YouTube Adu Perspektif detikcom dan Total Politik, Senin (26/6). Saat itu, Panda menanggapi wacana Gibran maju di Pilpres 2024. Dia menegaskan tidak setuju, karena Gibran masih sangat muda, yang masih harus banyak belajar politik.

"Gimana coba, wong Gibran anak ingusan kok. Nanti anak itu besar kepala. Masih belajar dulu lah," kata Panda, ketika itu.

Menurut Panda, ilmu politik Gibran belum memadai. Butuh waktu panjang bagi Gibran mengenal dunia politik. Jika Gibran dipaksakan terjun ke level yang lebih tinggi, kata Panda, kesan dinasti politik di keluarga Jokowi semakin terang.

"Dia butuh proses seperti bapaknya, panjang. Nggak langsung ujug-ujug kayak gitu (maju di Pilpres 2024), kayak dinasti aja," ucapnya.

Mendengar kabar dirinya disebut anak ingusan, Gibran tidak tersinggung. Gibran justru bersyukur dan mengucapkan terima kasih, karena merasa Panda peduli dengan dirinya. "Ya terima kasih untuk masukannya dari para senior partai," ucapnya, kepada wartawan, di Solo, kemarin.

Baca juga : Gibran Pernah Masuk Bursa Cagub DKI Versi Indikator

Gibran tak menampik bahwa dirinya "masih hijau". "Saya memang perlu banyak belajar, seperti yang dikatakan Pak Panda selaku senior partai," imbuh Gibran.

Ketika ditanya wartawan apakah akan mengundang Panda ke Solo untuk membagikan pengalaman di dunia politik, Gibran merendah. Kata Gibran, sebagai junior, dirinya tak pantas mengerahkan Panda sebagai senior.

"Nggak usah lah. Nggak boleh perintah ke senior. Pokoknya makasih atas semua masukannya, terutama dari senior partai," imbuhnya.

Tanggapan berbeda datang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menurut Ketua DPP PSI Ariyo Bimmo, meski masih muda, Gibran sudah banyak karyanya. Bahkan karya Gibran jauh lebih baik dibanding beberapa senior PDIP.

"Yang dilakukan Gibran di Solo seperti elevated rel, revitalisasi Solo Technopark Park, Taman Balekambang, IKM (Industri Kecil Menengah) Mebel Gilingan, dan lain-lain adalah hal yang luar biasa. Mungkin jauh melebihi prestasi politisi-politisi senior lainnya," ucap Ariyo, kemarin.

Bagi Ariyo, usia bukan lagi patokan seseorang mampu menjadi pemimpin tidak. Justru, semakin tua kelakuan politisi semakin parah. "Kalau PDIP tidak menghargai anak muda berprestasi seperti Gibran dengan menyebutnya anak ingusan, PSI siap menerima Gibran," cetusnya.

Baca juga : Gibran Santuy Aja Tuh

Politisi PKB Tommy Kurniawan ikut membela Gibran. Menurutnya, Gibran mampu menunjukkan kinerja positif dalam memimpin Solo. "Kepemimpinan Gibran di Solo itu baik dan positif," ucapnya, kemarin.

Mengenai pengembangan karier, Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa PKB ini mendorong Gibran untuk terus mempelajari politik hingga jenjang yang lebih tinggi.

"Sebetulnya memang harus berproses dulu jika ingin naik level, dan saat ini sudah pada posisi yang betul mulai dari wali kota, kemudian naik lagi dan naik lagi. Sehingga ada rekam jejak kepemimpinannya dan juga masyarakat nanti yang akan menilai," tuturnya.

Pembelaan kepada Gibran juga datang dari relawan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019, Solidaritas Merah Putih (Solmet). Ketua Umum DPN Solmet Silfester Matutina menyayangkan pernyataan Panda.

"Pernyataan Bang Panda Nababan itu menunjukkan arogansi dan merendahkan Gibran yang selama ini dikenal berhasil mendirikan dan mengembangkan berbagai bisnis. Pernyataan Panda ini sangat tidak pantas dan merendahkan banyak anak-anak muda yang sarat prestasi, dan sedang bekerja keras untuk rakyat," ucapnya.

Kemarahan pendukung Jokowi ke Panda ini dapat dipahami Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanudin Muhtadi. "Pernyataan Panda tersebut bisa disalahpahami pendukung Jokowi sebagai underestimate terhadap Gibran," ucap Burhan.

Baca juga : Mahalini, Stress Jelang Nikah

Di media sosial, warganet terbelah. Ada yang membela Gibran, ada juga yang setuju dengan Panda Nababan.

Yang membela Gibran salah satunya @cokymarbun. Dia bahkan sampai menyerang balik Panda.

"Halah. Macam si paling tahu aja opung itu. Bilang saja kader mereka nggak ada yang mumpuni sehingga takut bersaing dengan @gibran_tweet," tulis @cokymarbun.

Akun @krisGede472276 ikut menyerang Panda. "Kalau Gibran anak ingusan, terus Anda orang tua apa? Orang tua cengengesan ya?" sentilnya.

Sedangkan yang setuju dengan Panda antara lain @SutjahyoAndri. "Benar opung, belajar dululah. Masih banyak kader PDIP yang lebih layak," tulisnya.

Akun @sarifrans6 juga mengaku setuju dengan Panda. "Saya setuju. Para pakar politik yang sudah berpuluh-puluh tahun di PDIP saja belum tentu berpeluang dan mampu, apalagi cuma karena anak Presiden saja," timpalnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.