Dark/Light Mode

Stop Dulu Ributin Politik

Yuk, Bantu Korban Gempa Bantul

Minggu, 2 Juli 2023 08:00 WIB
Warga menunjukkan rumah yang hancur pascagempa di Pacarejo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (1/7/2023). Menurut data BPBD DIY dampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,4 yang berpusat 86 kilometer barat daya Kabupaten Bantul terdapat di 19 titik yang tersebar di Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa)
Warga menunjukkan rumah yang hancur pascagempa di Pacarejo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (1/7/2023). Menurut data BPBD DIY dampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,4 yang berpusat 86 kilometer barat daya Kabupaten Bantul terdapat di 19 titik yang tersebar di Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gempa berkekuatan Magnitudo 6.0 mengguncang wilayah Yogyakarta pada Jumat (30/6) malam. Akibat gempa tersebut, ratusan rumah dan sejumlah fasilitas publik mengalami kerusakan. Melihat banyaknya warga yang terdampak, warganet pun mengajak masyarakat bersama-sama untuk bantu korban gempa. Stop dulu ributin politik.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa terjadi pada pukul 19.57 WIB. Pusat gempa berada di laut kedalaman 12 kilometer (Km) sebelah barat daya Bantul, Yogyakarta. Lokasi tepatnya berada di 8.70 Lintang Selatan, 110,06 Bujur Timur. Titik gempa berada 94 Km dari Bantul.

Gempa tersebut tak hanya dirasakan warga Yogyakarta, tapi juga terasa hingga ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Sampai tadi malam, gempa susulan masih terus terjadi hingga 45 kali. Namun, kekuatannya dan frekuensinya sudah melemah dan berkurang. Terakhir gempa susulan berkekuatan Magnitudo 2,8 yang hanya bisa dideteksi oleh detektor gempa.

Baca juga : Gibran Santuy Aja Tuh

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa susulan kian melemah karena kekuatan getaran patahan dari Lempeng Indo-Australia dan Eurasia terus menurun. “Semakin jarang dan kekuatannya melemah jadi stabillah bahasa mudahnya,” kata Dwikorita, saat meninjau rumah warga yang terdampak, di Yogyakarta, kemarin.

Sementara, Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, laporan sementara mayoritas rumah warga yang terdampak sebagian besar rusak ringan dan sedang. Seperti tembok retak atau genteng rontok. “Paling banyak yang mengalami kerusakan di Kabupaten Gunungkidul, juga Bantul,” kata Sri Sultan.

Menurut dia, dana untuk perbaikan bangunan rusak sementara akan menggunakan dana tanggap darurat masing-masing daerah. Kabupaten Bantul misalnya, masih memiliki cadangan dana darurat Rp 14 miliar, sementara Gunungkidul memiliki Rp 5 miliar. Jika dana di pos kabupaten itu kurang, Pemprov akan membantu.

Baca juga : Apresiasi Komunikasi Politik Antar Tokoh, Jubir Anies: Perbanyak Jembatan, Bukan Sekat

“Kami akan cek berkeliling mana warga yang masih bisa kembali ke rumahnya dan mana yang tidak dan butuh bantuan,” kata Sri Sultan yang bertolak ke Gunungkidul dan Bantul meninjau situasi.

Sri Sultan menambahkan, hingga saat ini, korban jiwa dari gempa itu tercatat satu orang di Kabupaten Bantul. Berdasarkan laporan kepolisian, korban merupakan perempuan lanjut usia berumur 67 tahun yang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Saat kejadian gempa korban diduga kaget kemudian meninggal.

Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta, Danang Samsurizal mengatakan, hasil pembaharuan pendataan dampak gempa pada 1 Juli 2023 pukul 09.00 WIB mencatat adanya tambahan dampak kerusakan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.