Dark/Light Mode

Top, Menajemen Keuangan Pemdaprov Jabar Jadi Percontohan Nasional

Selasa, 4 Juli 2023 21:04 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama wartawan di gedung Sate, Bandung. (IST)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama wartawan di gedung Sate, Bandung. (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Manajemen keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan dijadikan percontohan nasional khususnya dalam pendanaan obligasi daerah.

Hal ini terungkap usai pertemuan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, kemarin.

Ditemui usai pertemuan, Gubernur Ridwan Kamil mengatakan, manajemen keuangan Pemda Provinsi Jabar dianggap sangat baik sehingga mempercepat pembangunan melalui sumber pendanaan obligasi daerah konvensional maupun sukuk.

Baca juga : Ganjar, Menteri, Hingga Ketum Parpol Hadiri Pernikahan Putri Bamsoet

"Jabar dianggap manajemen keuangannya sangat baik maka akan dijadikan pilot project untuk mempercepat pembangunan melalui sumber pendanaan obligasi daerah konvensional atau syariah yaitu sukuk," katanya.

Kang Emil -- sapaan akrab Ridwan Kamil -- menuturkan, pendanaan pembangunan yang bersumber dari APBD hanya mampu mencukupi 10 persen dari yang dibutuhkan.

Untuk itu Jabar telah mencantumkan obligasi daerah sebagai salah satu kolaborasi pendanaan pembangunan selain APBN, APBD Provinsi, APBD kabupaten/kota, dana umat, pinjaman daerah, dana CSR, dan KPBU.

Baca juga : Mayora Mie Oven Raih Penghargaan Mie Sehat Bercita Rasa Tradisional

"Kalau hanya mengandalkan APBD saja waktunya terlalu panjang maka harus ada inovasi mempercepat itu khususnya untuk infrastruktur. Kalau infrastruktur dibangunnya di awal maka dia akan mengakselerasi ekonomi-ekonomi yang menjadi fasilitasi dari infrastruktur itu," jelasnya.

Dia menyebut Jabar membutuhkan dana sebesar Rp 800 triliun untuk mengejar mimpi infrastuktur yang sangat paripurna.

Sedangkan dalam 5 tahun pembangunan infrastruktur hanya sanggup Rp 50 triliun.

Baca juga : PT Rimba Makmur Utama Kembangkan Perekonomian Desa

"Jadi butuh 80 tahun untuk mengejar sebuah mimpi infrastrukturnya menjadi sangat paripurna," tuturnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.