Dark/Light Mode

Pengadaan 12 Jet Tempur Upaya Prabowo Jaga Perekonomian Indonesia

Sabtu, 17 Juni 2023 11:07 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. (Foto : Ist)
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat sosial dan militer Apep Agustiawan setuju dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membeli 12 unit Mirage 2000-5 seharga Rp 4,7 Triliun dari Angkatan Udara Qatar untuk memenuhi kebutuhan pesawat tempur Indonesia.

Menurut Apep, banyak pesawat tempur yang dimiliki Indonesia kondisinya sudah tua. Sehingga harus diperbarui (refurbished). Di sisi lain, Indonesia juga sudah memesan pesawat jenis Dassault Rafale, tetapi proses kedatangannya cukup memakan waktu.

Dijelaskan, dengan menambah kekuatan 12 pesawat Mirage 2000 -5, seharga Rp4,7 triliun dan dukungan perawatan, pelatihan dan fasilitas Rp7,1 triliun. Jika membeli unit baru maka RI hanya mendapatkan sekitar dua hingga tiga pesawat saja.

"Angkanya masih sangat ideal. Terlebih jika kita melihat betapa pentingnya kebutuhan kemanan dan fungsionalnya. Selain itu penting untuk menjaga kekosongan kekuatan negara di angkasa dalam rangka menjaga ekonomi (PDB) Rp19.558 triliun, dimana membutuhkan rasa aman," katanya dalam keterangan resminya, Sabtu (17/6).

Baca juga : I La Galigo Dalam Perspektif Literasi

"Termasuk juga potensi negara ini bisa mencapai Rp24 ribu triliun (pertahun) jika hitung potensinya menghasilkan antara Rp300 ribu untuk laut dan Rp500 ribu rata-rata permeter per bulan. Sehingga kalau kita berbicara kemerdekaan dan kedaulatan negara, maka tidak ternilai harganya. Dengan perhitungan minimal jika petani punya 1 hektar = 10.000 m2 = pendapatan mereka adalah Rp 5 juta perbulan (lebih tinggi dari UMR) atau Rp500 ribu per meter," paparnya.

Pembelian alutsista juga merupakan strategi yang tepat dan sesuai konstitusi. "Ini merupakan bentuk nyata Kemhan dalam melaksanakan fungsi untuk pembangunan kekuatan TNI," kata Apep. 

Fungsi ini dijelaskan Apep, merupakan amanah UUD NRI 1945 yang menyatakan tujuan nasional pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta tujuan nasional keempat ikut melaksanakan ketertiban dunia.

"Pembelian pesawat tempur dari berbagai negara merupakan langkah tepat untuk mengimplementasikan balancing of power pada tataran regional dan global. Selain itu, pembelian alutsista termasuk pesawat tempur dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB dinilai memiliki dampak penangkalan yang tinggi," jelasnya.

Baca juga : Kiyai Muda Jawa Timur Gelar Praktik Olah Ikan Bandeng

Pasalnya, tidak semua negara bisa membeli meskipun anggarannya memadai. Urgensi pembelian pesawat tempur sangat dipengaruhi dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini.

Pembelian alutsista tidak bisa disamakan dengan pembelian barang-barang umum. Butuh proses dan waktu yang lama. Ditambah tingkat kepercayaan yang tinggi dari negara penjual kepada negara pembeli. 

"Ini juga membuktikan bahwa Kemhan RI sangat gesit melihat peluang yang ada. Selain pesawat tempur, kapal Frigat dan kapal selam juga merupakan alutsista yang harus segera dilaksanakan peremajaan dan modernisasi," jelasnya. 

Sebelumnya juga, Menhan Prabowo menyampaikan pengadaan Mirage 2000-5 tidak mudah sebab banyak negara yang mengincar pesawat tersebut. Mirage 2000-5 dinilai masih dalam kondisi bagus dan terbilang canggih, walaupun pesawat itu merupakan bekas dari Angkatan Udara Qatar.

Baca juga : Muzani: Prabowo, The New Soekarno Bagi Indonesia

Hal tersebut karena Qatar merupakan negara kecil sehingga waktu terbangnya masih sedikit serta wilayahnya tidak terlalu luas.

Alhasil, masih bisa dipakai 15 tahun hingga 20 tahun lagi, dan teknologinya sudah sangat canggih serta mengarah kepada Rafale. Terlebih, pilot-pilot Indonesia bisa berlatih di Mirage. 

Menhan menambahkan Kementerian Pertahanan saat ini sedang proses negosiasi dengan UEA untuk mengakuisisi Mirage 2000-9.

Lebih jauh Prabowo juga mengatakan insitusinya memiliki program dengan Korea Selatan, yakni terkait pesawat tempur generasi 4.5 KFX. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan pun sedang bernegosiasi dengan Amerika Serikat soal pembelian pesawat tempur F-15 Super Eagle.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.