Dark/Light Mode

Ini Kata Jenderal Andika, Soal Konflik Papua Yang Tak Kunjung Tuntas

Jumat, 14 Juli 2023 09:22 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka/RM.id)
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa angkat bicara soal konflik Papua, yang hingga kini masih belum tuntas. Menurutnya, pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin, untuk menciptakan suasana kondusif di Papua. 

"Papua adalah masalah yang perlu kita geluti bersama. Sama dengan daerah lain juga. Sejauh ini, pemerintah hingga era Pak Jokowi sekarang, sudah berusaha mempercepat pembangunan di Papua," kata Andika, saat mengunjungi dapur Rakyat Merdeka di Gedung Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (13/7).

Hanya saja, upaya pemerintah mensejahterakan Papua, kadang tidak ditangkap utuh oleh masyarakatnya. Sehingga, bisa saja, mereka merasa diperlakukan kurang adil.

Baca juga : Andika Klop Dengan Ganjar

"Papua ini masalah bersama. Sama seperti daerah lainnya. Pemerintah, dalam hal ini, punya tanggung jawab membangun seluruh wilayah Indonesia. Termasuk, Papua. Tentu, ada konsekuensi kalau ada daerah-daerah yang tertinggal. Makanya, pemerintah sejak era Pak Soekarno sampai Pak Jokowi, semuanya berusaha mempercepat pembangunan di wilayah tertinggal. Mereka sudah berusaha, tapi memang, tetap ada ruang untuk perbaikan," papar Andika saat berkunjung ke dapur redaksi Rakyat Merdeka, Kamis (13/7).

"Jadi, selama ketertinggalan itu masih sangat kontras, sangat nyata, maka besar juga peluang masyarakat di daerah itu merasa tidak puas. Mungkin saja, mereka merasa diperlakukan tidak adil. Jadi, menurut saya, ini adalah tugas kita bersama," imbuh calon Ketua Tim Sukses Pemenangan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.

Selain itu, kata Andika, mungkin saja ada oknum pejabat setempat yang belum menyadari, bahwa anggaran yang tersedia, sebetulnya bisa dijadikan program kesejahteraan atau pengentasan kemiskinan. Sementara di daerah lain, kebijakan tersebut sudah dilakukan. 

Baca juga : Ini Klarifikasi Buro Happold, Soal JIS Yang Tak Sesuai Standar FIFA

Ini tentunya sangat disayangkan, karena pendekatan berbasis kesejahteraan masyarakat, harus dikedepankan. 

"Saya sih sederhana saja. Misalnya, salah satu kebutuhan yang ditarget oleh pembangunan berkelanjutan (SDGs) seluruh dunia pada tahun 2030 adalah zero poverty, nol kemiskinan. Menurut ukuran saat ini, batas kemiskinan itu kan 1,9 dolar AS per orang. Kalau skala internasional, angkanya 3,2 dolar AS per orang. Nah, tahun 2030 itu, semua negara - termasuk Indonesia - ditargetkan bisa mencapai zero poverty, zero hunger. Nggak ada yang kelaparan," jelas Andika.

Mantan Kepala Staf Angkatan darat (KSAD) ini menambahkan, hal lain yang mestinya juga jadi fokus pembangunan di Papua adalah pengadaan air bersih dan sanitasi. Mestinya, setiap kampung, setiap kabupaten membangun satu fasilitas air bersih. Misalnya, sumur. 

Baca juga : Ini Jawaban Jokowi, Ditanya Anak SD Di Papua Soal Perpidahan Ibu Kota Negara

"Masak iya, untuk air bersih saja, masyarakat nggak punya akses. Harus punya dong. Karena itu kebutuhan mendasar. Nah sekarang, kalau setahun saja, dengan anggaran yang ada, nggak pernah ada sumber air buatan untuk masyarakat di kampung yang tertinggal, bagaimana mereka memenuhi kebutuhan hidupnya? Intinya, dalam membangun daerah, terutama Papua, pendekatan berbasis kebutuhan masyarakat, harus dikedepankan," pungkas jenderal yang pensiun dari TNI pada 21 Desember 2022. 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.