Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
RM.id Rakyat Merdeka - Pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTsa) Surakarta, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Jawa Tengah, sudah mencapai 97,3 persen. Proyek PLTsa Surakarta diupayakan segera diresmikan pada Oktober 2023.
Namun, di sisa proses penyelesaian muncul dua persoalan. Yakni, terkait penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan pengkondisian lahan sekitar TPA, di mana masih ada kekurangan lahan 0,5 hektar.
Menanggapi itu, Kantor Staf Presiden (KSP) yang dipimpin Moeldoko akan segera berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga untuk mendapatkan solusi agar PLTsa Surakarta dapat segera beroperasi.
Baca juga : Diresmikan Jokowi, Bandara Ewer Papua Bisa Kerek Ekonomi Kabupaten Asmat
“Pengoperasian PLTsa Surakarta ini sangat penting untuk mengurangi jumlah sampah sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan. KSP akan berikan dukungan penuh agar PLTsa ini dapat segera diselesaikan dan beroperasi penuh,” tegas Moeldoko saat meninjau pembangunan PLTsa Surakarta, di TPA Putri Cempo, Jawa Tengah, Sabtu (15/7).
Moeldoko mengatakan, penyelesaian pembangunan PLTsa mendapat perhatian serius dari Presiden Joko Widodo. Sebab proyek tersebut, sangat penting untuk membantu program penanganan sampah, terutama di kawasan perkotaan.
Ia menambahkan, Pemerintah telah menerbitkan Perpres No 35/2018 tentang Percepatan Pembangunan PLTsa di 12 kota yang mengalami darurat sampah.
Baca juga : Ganjar Sejati Gelar Pelatihan Penyembelihan Hewan Kurban Di Bandung
“Dari 12 kota itu, dua sudah progressive PLTsa nya. Surabaya dan Surakarta,” terang Moeldoko.
Terkait kendala penerbitan SLO dan pengkondisikan lahan di sekitar TPA, Panglima TNI 2013-2015 ini menyampaikan, KSP dalam waktu dekat akan mengundang Kementerian LHK, Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, dan Pemerintah Kota Surakarta untuk bersama-sama mencari solusi terbaik dan tercepat, agar PLTsa bisa segera diresmikan dan dioperasikan.
“KSP mengusahakan PLTsa Surakarta segera di resmikan Oktober nanti, karena pembangunan sudah 97,3 persen,” tutur Moeldoko.
Baca juga : Deal, Munchen Rekrut Bintang Korea Selatan
Sebagai informasi, Pemkot Surakarta telah menetapkan PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) sebagai investor PTLsa Surakarta. Pengolahan sampah menjadi sumber energi listrik tersebut akan menghasilkan listrik sebesar 5 Mega Watt, dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Pengoperasian pembangkit listrik menggunakan teknologi gasifikasi. Yaitu, tidak ada cerobong asap hasil pembakaran. Sehingga tidak ada emisi, baik dioksin maupun furan.
“Pembangunan PLTSa Surakarta ini juga salah satu komitmen pemerintah dalam mencapai net zero emission di 2060," pungkas Moeldoko.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya