Dark/Light Mode

Potensi Ekonomi Luar Biasa

Sangat Dibutuhkan 15 Juta Warga AS, Moeldoko Minta Riset Kratom Dipercepat

Rabu, 26 Juli 2023 12:42 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, saat memimpin Focus Group Discussion (FGD) terkait kebijakan komoditas kratom, di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (26/7). (Foto: dok. KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, saat memimpin Focus Group Discussion (FGD) terkait kebijakan komoditas kratom, di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (26/7). (Foto: dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mendorong riset tentang kratom (Mytragina speciosa), mengingat komoditas tersebut memiliki potensi ekonomi luar biasa bagi petani dan masyarakat Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat (Kalbar).

Saat ini, potensi ekonomi kratom belum bisa dimaksimalkan, karena masih adanya stigma kratom mengandung zat adiktif.

Di sisi lain, komoditas kratom dari Indonesia, sangat dibutuhkan 15 juta warga Amerika Serikat (AS).

Mengutip situs kesehatan Web MD,  kratom yang masih tergolong keluarga kopi dan tumbuh di Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia, dapat digunakan sebagai pereda nyeri, penambah energi, serta obat diare dan kram otot. 

“Indonesia adalah salah satu negara penghasil kratom. Konsumsi publik Amerika terhadap kratom sangat tinggi. Kita ingin, supply and demand terhadap komoditas ini tidak memiliki hambatan,” kata Moeldoko dalam acara Focus Group Discussion (FGD) terkait kebijakan komoditas kratom, di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (26/7).

Baca juga : KPK Tegaskan Kembalinya Endar Bukan Karena Banding Administratif Diterima

"Pemenuhan permintaan kratom dari Amerika, masih mengalami hambatan, karena ada yang menyebut kratom masuk dalam psikotropika," imbuhnya.

Saat ini, pemerintah Indonesia melalui BRIN, tengah melakukan penelitian terhadap kandungan kratom, untuk memastikan status tanaman tersebut.

Kata Moeldoko, kalau belum jelas atau masih abu-abu, bisa merugikan masyarakat.

"Jangan gegabah menyikapi persoalan kratom. Kratom itu pohon yang punya sisi positif. Jangan kita berpikir simple. Kita cari solusi terbaik buat masyarakat. Kalau nggak mau pusing, ya jangan jadi pejabat,” tegasnya.

Jalan Keluar

FGD tentang kratom ini dihadiri perwakilan Asosiasi Kratom Amerika Serikat, Asosiasi Petani Purik Indonesia (Appuri), Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Badan Narkotika Nasional (BNN).

Baca juga : Potensi Ekonomi Digital Luar Biasa, Yuk Maksimalkan Penggunaan Medsos

Perwakilan Asosiasi Kratom Amerika Serikat, Charles McClain Haddow mengapresiasi KSP yang telah menginisiasi FGD tentang kebijakan komoditas kratom.

Dia berharap, diskusi ini dapat membuka informasi lebih besar tentang kratom. Sehingga  pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat lebih mengetahui manfaat kratom bagi kesehatan.

“Informasi mengenai manfaat kratom akan menjangkau lebih banyak orang lagi. Diskusi ini juga membuka saluran komunikasi dengan sains. Ini penting untuk ekonomi, terutama bagi petani kratom Indonesia,” tuturnya.

Pada kesempatan sama, Ketua Appuri Ibrahim memaparkan, potensi ekspor kratom di Kalbar bisa mencapai 3.000 ton per bulan. Melebihi setengah dari kebutuhan pasar dunia, yang jumlahnya 5.000 ton.

“Kami berharap, pemerintah dapat memberikan jalan keluar, agar petani kita bisa sejahtera,” ucapnya.

Baca juga : Pemerintah Kembangkan Komoditas Hortikultura Berorientasi Ekspor

Kratom kini menjadi komoditas andalan Kalbar. Provinsi tersebut adalah salah satu pemasok komoditas kratom terbesarke Amerika.

Tak hanya memiliki efek kesehatan dan bernilai ekonomi tinggi, kratom juga merupakan tanaman penyerap karbon yang bermanfaat sebagai paru-paru dunia.

Namun belakangan ini, petani kratom menjadi gamang, karena tanaman itu disebut mengandung zat adiktif.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.