Dark/Light Mode

Terinovatif Dalam Pengembangan Dan Percepatan SDM, Lazis ASFA Raih Penghargaan

Minggu, 30 Juli 2023 16:52 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar acara peluncuran buku "Filantropi Islam untuk Indonesia", yang dihadiri Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Kamaruddin Amin, Direktur Pemberdayaan Ziswaf Drs. Tamizi Tohor, Pimpinan Baznas dan BWI, ketua-ketua lembaga zakat dan wakaf nasional, di Kantor Kemenag Thamrin Jakarta, Minggu (30/7).

Lazis ASFA mendapatkan penghargaan dari Kemenag RI dalam bidang inovasi pengembangan dan percepatan SDM serta kaderisasi berbasis pondok pesantren atau lembaga pendidikan Islam.

Lazis ASFA yang didirikan Komjen Pol (Purn) Syafruddin dan diketuai KH. Dasat Latief, didedikasikan untuk program keumatan melalui tasaruf zakat dalam bentuk 5 program.

Yakni, pendidikan, ekonomi, kemanusiaan, kesehatan, sosial dan dakwah.

Menurut Wakil Ketua Lazis ASFA KH. Anizar Masyhadi, dari lima program tersebut, yang menjadi unggulan adalah pada bidang pendidikan.

Lazis ASFA mendorong percepatan pengembangan SDM di pesantren-pesantren dan lembaga pendidikan Islam.

Baca juga : Muslimah Ganjar Adakan Sosialisasi Penanganan Dan Pencegahan Stunting Di Jakarta

Hingga Juli 2023 ini sebanyak 939 orang mendapatkan beasiswa mulai dari jenjang santri, pelajar, S1, S2 hingga S3, di dalam dan luar negeri.

Menurut Kiai Anizar, kader lembaga atau pesantren yang telah menyelesaikan studidiwajibkan kembali ke lembaga pesantren atau pendidikannya.

Sedangkan bagi non kader lembaga, wajib menjalani masa pengabdian masyarakat di pesantren-pesantren selama minimal satu tahun yang ditentukan oleh Lazis ASFA.

Lazis ASFA mencanangkan hingga tahun 2024, ada 2.000 orang yang akan mendapat beasiswa jenjang S1-S3.

Dirjen Bimas Islam Prof. Kamaruddin Amin dalam sambutannya menyebutkan bahwa zakat menjadi instrumen penting dan strategis dalam berbangsa dan bernegara.

Menurutnya, tren perkembangan zakat, infaq dan shodaqoh di Indonesia sudah bagus, tahun 2023 menembus angka Rp 33 triliun. Dirjen berharap 10 tahun ke depan, angkanya bisa mencapai di atas Rp 100 triliun.

Baca juga : Dirjenpas dan 2 Petugas Wali Pemasyarakatan Raih Penghargaan BNPT Awards 2023

"Ada ghirah kesadaran berzakat dari umat Islam, dikarenakan lembaga filantropi dan penggiat zakat serta penyuluh agama bergerak secara masif memberikan nilai-nilai penting tentang wajibnya zakat dan dampaknya pada sektor masyarakat," tuturnya.

Sementara Pimpinan Baznas RI Zainul Bahar Noor menjelaskan, bila target capaian perolehan dan pengelolaan zakat berhasil, maka zakat akan menjadi instrumen powerfull dalam menyelesaikan problematika umat.

Zainul Bahar menjelaskan, potensi perolehan Zis di Indonesia sangat besar, yaitu Rp 326,7 triliun, tetapi kini baru mencapai Rp 33 triliun.

Kemenag dan Baznas RI mengapresiasi kinerja filantropi Indonesia yang sudah sangat bagus.

Di antaranya, Lazis Assalam Fil Alamin, yang secara kontinyu berpikir keras untuk ikut menyelesaikan problematika umat, melalui pendayagunaan tasaruf zakat yang tepat sasaran.

Ketua Dewan Syariah Lazis ASFA KH Anang Rikza dalam sambutannya menjelaskan pentingnya dua sayap filantropi, yakni zakat dan wakaf, yang harus dikelola dan dikembangkan dengan baik.

Baca juga : Terapkan Produksi Berkelanjutan, Indofood Sabet Penghargaan BPOM

Menurutnya, zakat dan wakaf harus menjadi menjadi gaya hidup umat Islam Indonesia.

Zakat menjadi kewajiban setiap muslim sebagaimana sholat, yang jika ditinggalkan akan berdosa.

Dalam acara itu hadir pula pengurus Lazis ASFA, yakni Pengawas Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe, Sekretaris M. Adil Triansyah, Bendahara Pangeran Arsyad, dan pengurus lainnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.