Dark/Light Mode

Bantu Nelayan Hemat Pengeluaran, Ganjar Luncurkan Perahu Listrik Di Cilacap

Jumat, 11 Agustus 2023 16:44 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) bantu nelayan di Cilacap dengan memberikan bantuan mesin perahu listrik. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) bantu nelayan di Cilacap dengan memberikan bantuan mesin perahu listrik. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus menggenjot program transisi energi. Tak hanya di darat, Ganjar juga menginisiasi program ramah lingkungan di sektor kelautan dan perikanan.

Hal itu dibuktikan dengan menjadikan Cilacap sebagai pilot project perahu listrik.

Menggandeng PLN dan perusahaan teknologi terkemuka, Ganjar mengajak nelayan Cilacap mengganti mesin perahu berbahan BBM ke mesin listrik berbasis baterai.

Launching dilakukan Ganjar di Pantai Teluk Penyu Cilacap pada Jumat (11/8).

Baca juga : Ganjar Sokong Kapal Bertenaga Listrik Dan Tambah Penerima Asuransi

Dalam kesempatan itu, Ganjar memberikan bantuan mesin perahu listrik kepada sejumlah nelayan.

Selain itu, bantuan lain juga diberikan antara lain hibah alat perikanan tangkap senilai Rp 1,6 miliar, asuransi nelayan senilai Rp 1 miliar dan bantuan lainnya.

"Kita harus berani melakukan tindakan cepat, apa itu transformasi energi ke energi ramah lingkungan. Hari ini produk-produknya sudah jadi, sekarang yang perlu dilakukan adalah eksekusi," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, sudah saatnya peralihan energi dimulai. Meski begitu, Ganjar menegaskan harus ada insentif agar nelayan mendapatkan kemudahan.

Baca juga : Pena Mas Ganjar Gelar Turnamen Sepak Bola Di Temanggung

"Kalau tidak ada insentif, ini akan sulit. Maka saya tadi usulkan, pemerintah memberikan insentif kepada mereka. PLN memberikan apa, pemerintah daerah, provinsi dan pusat memberikan apa. Sehingga, para nelayan kita siap dan menerima peralihan ini," jelasnya.

Selain mengurangi emisi, perahu listrik juga membuat nelayan semakin sejahtera.

Sebab, pengeluaran yang dikeluarkan nelayan semakin sedikit untuk pergi melaut. Jika biasanya nelayan harus mengeluarkan Rp 230.000 untuk membeli 20 liter BBM sekali melaut, dengan mesin listrik ini hanya butuh Rp 25.000 saja. Sebab biaya listrik per KWH hanya Rp 2.500.

"Bayangkan, biayanya jelas lebih murah. Perbandingannya bisa sepersepuluh. Ya memang untuk investasi awal cukup mahal, di situlah saya katakan tadi, harus ada insentif yang diberikan," jelasnya.

Baca juga : Jelang Masa Jabatan Berakhir, Ganjar Instruksikan Pemkab Konsisten Tangani Stunting

Cilacap, lanjut Ganjar, akan dijadikan pilot project peralihan energi di laut. Ke depan, sejumlah daerah di Jateng akan didorong untuk melakukan hal itu.

"Tidak hanya perahu nelayan, tapi juga kapal angkutan dan kapal wisata. Sudah saatnya sekarang kita beralih dan harus dimulai," pungkasnya.

Seorang nelayan, Budi mengatakan, pihaknya menyambut baik adanya program peralihan mesin kapal. Apalagi, setelah mendengarkan pemaparan, biaya yang dikeluarkan untuk melaut jauh lebih murah.

"Ya tentu ini kabar baik, soalnya biayanya jauh lebih murah. Jika biasanya kami menghabiskan 10 liter BBM dalam sehari seharga Rp 230.000, kalau pakai listrik hanya Rp 25.000 saja," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.