Dark/Light Mode

Jelang Masa Jabatan Berakhir, Ganjar Instruksikan Pemkab Konsisten Tangani Stunting

Kamis, 10 Agustus 2023 18:23 WIB
Foto: Pemprov Jateng
Foto: Pemprov Jateng

RM.id  Rakyat Merdeka - Masa jabatan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo akan habis pada 5 September mendatang. Namun demikian, percepatan penurunan angka stunting tetap terus dilakukan.

Sebab itu, Ganjar meminta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang ada di Jateng tetap konsisten turun ke masyarakat untuk penanganan dan pencegahan stunting. Salah satunya, di Kabupaten Brebes.

“Ini sekarang lagi digenjot. Maka saya minta kepada Pemkab Brebes sering-seringlah, turun ke masyarakat,” usai Ganjar usai menghadiri temu Forum Kader Posyandu Indonesia (FKPI), di GOR Sasana Adikarsa, Kabupaten Brebes, Jateng, Kamis (10/8).

Selain turun ke masyarakat, Ganjar juga meminta jajaran Pemkab untuk membuka ruang aduan seluas-luasnya agar masyarakat bisa mendapatkan layanan dari pemerintah secara cepat dan tepat.

Baca juga : Setan Merah Pastikan Lepas Maguire Dan McTominay

“Reformasi birokrasinya, bikin birokrasi dari Pemkab Brebes proaktif, bukakan seluas-luasnya,” tegas Ganjar.

Di Kabupaten Brebes sendiri, Ganjar berhasil mendorong berbagai program lokal penanganan stunting seperti Gerakan Atasi Stunting Donasi Telur (Gaspol), Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), hingga Bapak Asuh.

Lewat program-program tersebut, Ganjar berharap Pemkab Brebes terus merespons aspirasi dan kebutuhan masyarakat dengan cepat.

Sehingga, penanganan dan pencegahan stunting bisa dilakukan secara cepat.

Baca juga : Pengamat: Ganjar Punya Komitmen Nyata Atasi Korupsi

“Karena wilayahnya luasnya gede, penduduknya banyak, dan mereka butuh menyampaikan, respons dengan cepat, kalau itu bisa dilakukan Insya Allah tidak sulit,” kata Ganjar.

“Begitu tidak menyelesaikan, ada provinsi. Begitu tidak bisa menyelesaikan, ada pusat. Begitu masih sulit, ada kok relawan-relawan yang bekerja. Banyak sekali yang dilakukan, tapi harus mau membuka diri,” pungkasnya.

Ganjar sendiri telah menggulirkan berbagai program penurunan stunting seperti Jo Kawin Bocah, JateNG GayeNG NginceNG woNG meteNG (5Ng), pengukuhan tim percepatan penurunan stunting, hingga penyaluran beras fortifikasi.

Berkat berbagai upayanya, Ganjar berhasil menurunkan 51 persen angka stunting selama empat tahun terakhir.

Baca juga : Jangan Berpikir Koperasi Identik dengan Pelanggaran

Selama empat tahun itu pula angka stunting selalu konsisten mengalami penurunan.

Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 tingkat stunting di Jateng berada di angka 24,4 persen, setahun kemudian pada 2019 turun menjadi 18,3 persen.

Persentase kembali turun pada 2020 menjadi 14,5 persen, kemudian pada 2021 turun menjadi 12,8 persen, dan terakhir pada 2022 di angka 11,9 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.